Docpri: siput (kerang) mentahÂ
Ada yang senang pergi ke pantai? Atau ke hutan? Atau ke puncak gunung?
Kalau saya lebih suka ke pantai karena saat melihat laut dari dekat hati merasa tenang.
Tetapi ini agak berbeda, karena kalau kita di pantai pastilah menemukan sesuatu yang tidak biasa.
Bukan emas atau permata, tetapi siput atau kerang.
Hewan laut yang memiliki cangkang ini sangat nikmat untuk kita santap. Rasanya enak, gurih dan sedikit kenyal. Tetapi jika diolah dengan maksimal rasanya mengalahkan menu restoran elit.
Bagi kami orang pesisir yang tinggal di tepi pantai. Sangat mudah untuk mendapatkan siput atau kerang ini. Pada bulan tertentu, ada tradisi yang kami yang disebut "cari meting". Momen spesial ini sangat langka karena kita bisa mendapatkan siput(kerang) dengan mudah plus ikan dan kepiting. Â Air laut yang surut dalam beberapa jam memudahkan kita untuk menangkap hewan - hewan laut tersebut.
Biasanya malam hari akan nampak lampu -lampu kecil di sepanjang pantai. Itu adalah orang-orang yang sedang mencari peruntungan. Jika beruntung bisa mendapatkan gurita dan cumi-cumi yang terjebak di dalam batu. Suasana ramai karena semua orang akan turun ke laut.
Kali ini saya tidak ke pantai, tetapi saat ke pasar saya menemukan sesuatu yang saya idamkan. Seorang mama menawarkan sekantung plastik Siput atau kerang yang masih mentah. Tanpa berpikir panjang dan kesepakatan harga siput pun berpindah tangan.
 Karena saya bukan seorang chef, maka saya akan memasak siput tersebut dengan cara yang sederhana dengan bumbu yang biasa. Ada bawang merah, bawang putih, lombok, sereh, lengkuas, jeruk, garam,  penyedap rasa dan daun jeruk purut.
Semua bumbu tersebut saya rebus bersama dengan Siput sampai mendidih sampai masak dan aroma daun jeruknya ke luar. Rasanya tidak sabar untuk mengeksekusinya. Jika sudah masak, maka sangat mudah untuk mengeluarkan daging siput dari cangkangnya.
Docpri: siput(kerang) yang sudah diolah