Mohon tunggu...
Lilis Sintiasari
Lilis Sintiasari Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Solo Moviegoer and solo traveler

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

"Nge-date" Kira-kira Siapa Nih yang Harus Bayar?

2 Maret 2021   07:52 Diperbarui: 2 Maret 2021   07:57 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
freepik.com/nensuria

Kalau nge-date sama gebetan siapa nih yang harus bayar? Kalau untuk pertama kali dalam tahap PDKT kayaknya otomatis yang bayar pihak cowok sih. Bener gak? Namun, untuk ke depannya, nge-date di minggu berikutnya apakah yang bayar harus cowok terus?

Ternyata ada beberapa pasangan di luar sana justru cowok tersebut tidak pernah memberikan kesempatan perempuan bahwa dia juga mampu untuk membayar. Pasangan yang dimaksud belum pacaran ya, masih dalam hubungan PDKT. Kalau ini bisa diartikan cowok tersebut masih memiliki pola pikir abad 18. Teman-teman tahu gak apa maksudnya? Cowok ini berpikir bahwa perempuan tidak mampu untuk membiayai makannya.

Tujuan di atas sebenarnya begitu baik, tetapi ini udah gak relevan lagi di tahun 2021. Dan untuk cowok yang selalu bayar nge-date itu ada sejarahnya loh. Pada zaman dulu memang perempuan itu tidak bisa ke mana-mana sangat begitu dibatasi. Misalnya tidak bisa sekolah yang tinggi, tidak bisa bekerja, dan masih banyak lagi. Intinya perempuan pada zaman dulu hanya dituntut untuk bisa memasak dan mengurus rumah tangga.

Perempuan pada waktu dulu tidak punya hak dan selalu di nomor dua kan. Nah, ketika seorang cowok akan menikahi perempuan, tentu dia akan menunjukkan bahwa dia punya harta, bisa membiayai hidupnya. Jadi, gak heran kalau zaman dulu cowok yang selalu membiayai dan menafkahi. Hal tersebut tentu karena perempuan tidak memiliki kekuatan ekonomi dan hidupnya selalu bergantung.

Namun, sekarang kan zaman sudah berubah banyak perempuan bisa sekolah bahkan lebih tinggi dari cowok. Sekarang justru perempuan bisa bekerja lebih tinggi dari cowok serta perempuan sudah tidak seperti dulu lagi yang selalu saja dibatasi dengan peraturan ini itu.

Kalian perempuan merasa gak enak kan kalau dibayari terus saat nge-date? Iya gak? Atau enak-enak aja? Hehehe... Kadang juga ada beberapa perempuan merasa tidak enak ketika diajak makan dan yang cowok selalu membayarnya. Jadi, perempuan selalu meminta bagian untuk bisa membayar supaya cowok tidak selalu membayar terus.

Namun, kebanyakan cowok selalu memaksa untuk tetap membayar ketika nge-date. Ini memang baik, tetapi perempuan juga gak enak kalau terus seperti ini. Bahkan ada perempuan sering berpikir bahwa dirinya sedang disogok supaya menyukai cowok yang ada di depannya. Dia juga merasa tindakan yang dilakukan ini ada niat tersembunyi. Mungkin saja cowok ini baik karena ada maunya. Ada yang berpikir seperti ini juga? Maka dari itu, kalau perempuan sudah berpikiran seperti tadi biasanya tidak mau chat lagi, atau hubungan mereka sudah sampai di sana.

Namun, ada juga perempuan yang membiarkan cowok membayar terus-terusan ketika nge-date, itu artinya dirinya lebih berharga daripada cowok itu sendiri. Cowok tersebut harus bisa membayar harga supaya bisa nge-date dengan perempuan ini. Perempuan ini juga merasa posisinya lebih tinggi dalam hubungan tersebut. Wow banget ya.

Tapi kan yang namanya hubungan itu adalah kerja sama. Setuju gak nih? Jadi, kalau dari awal saja salah satu pihak merasa paling diperlukan, merasa lebih tinggi nilainya dibanding pihak yang satunya, gimana dong solusinya? Ya harus bisa saling menghargai dan saling mengerti bahwa di zaman modern seperti ini kedua belah pihak bisa saling berkontribusi dalam suatu hubungan. Ingat ya, hubungan itu kerja sama. Contohnya kamu beli tiket nontonnya, dia yang beli popcorn.

Jadi, dalam hubungan tersebut ada timbal balik saling menghargai satu sama lain. Bukannya ini udah paling enak ya? Jadi kan bisa gantian. Nge-date minggu ini kamu yang bayar, nge-date berikutnya dia yang bayar. Saling mengerti, saling happy, saling berkontribusi dalam hubungan tersebut. Tidak ada salah satu pihak yang lebih tinggi karena hubungan tersebut dibangun atas dasar kesetaraan.

Nah, teman-teman siapa yang setuju kalau hubungan itu kerja sama? Jangan lupa kasih jawabannya di kolom komentar ya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun