Mohon tunggu...
Alfiyah FajarRosida
Alfiyah FajarRosida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Masih belajar

enjoy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman Saat Belajar Al Qur'an

25 Mei 2022   14:19 Diperbarui: 25 Mei 2022   14:24 1964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo semuanya ketemu lagi setelah hari raya idul fitri ya, sebelumnya saya mengucapkan Minal Aidzin Wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin semoga ibadah yang telah kita lalui saat bulan ramadhan diterima oleh Allah SWT,Aamiin.

Baik kali ini saya akan membuat artikel tentang guru ngaji, kalau membahas pengajar ngaji tentu pengajar pertama atau guru pertama adalah orang tua dari kita lahir diajarkan mungkin bacaan basmalah setelah bertambahnya usia dikenalkan huruf hijaiyah lalu harakat dan disambung selain itu saya juga belajar di TPQ dekat rumah bertempat di mushola al muqlisin diajari oleh almarhumah mbah kah beliau yang mengajar ngaji pertama saya di TPQ tersebut setelah di ajar oleh beliau, beliau istirahat dam digantikan oleh putri beliau yaitu mbak rohmah, dulu waktu kecil ngaji di TPQ merupakan rutinitas setelah tidur siang, dulu karena waktu zaman saya kecil handphone masih jarang tidak seperti sekarang karena kondisi dan perkembangan zamannya pun juga sudah berbeda sering kita jumpai anak kecil dari yang masih tk hingga dewasa sudah menggunakan handphone untuk bermain game online jika dulu waktu zaman saya kecil kita bermain permainan tradisional sehingga dapat besosialisasi dengan baik. waktu ngaji saat di TPQ adalah setelah tidur siang sekitar jam 2 sampai jam setengah 5.

Awal mengaji menggunakan iqro' selain itu dulu saya bersekolah di sekolah islam sehingga diajarkan juga ngaji menggunakan metode ummi hingga sekolah menengah pertama menggunakan metode tersebut, saat tk hingga SD saya mengaji di sekolah dan di TPQ hingga di smp saya hanya mengaji disekolah saja karena saat smp saya pupang jam 4 sore dan di sekolah sudah diajarkan secara maksimal dalam mengaji maupun hafalan juz 30.tetapi dulu waktu mengaji saat di TPQ saya sempat pindah ngaji di TPQ yang lumayan jauh dari rumah karena dulu di TPQ tersebut ada seragamnya dan dari beberapa daerah jadi sangat hits kalau zaman sekarang menyebutnya, tapi saya disama tidak bertahan lama karena saya tidak banyak mengenal teman teman yang berada di TPQ tersebut dan saya masih belum bisa bergaul dengan teman teman disana, dan di TPQ tersebut kelasnya disendiri sendirikan seperti jika kamu iqro' ada kelas iqro' alquran ada kelas sendiri karena sangking banyaknya murid yang mengaji disana. kalau di TPQ dekat rumah saya hanya anak anak daerah situ saya sehingga kenal semua dan ngajinya jadi satu setoran antri dan sebelum antri kita bersama sama membaca surat pendek terlebih dahulu.

Saat ngaji disekolah dimulai saat tk diajari oleh ustadzah di TK al haromain pujon diajari huruf hijaiyah ummi jilid 1 hingga naik ke jenjang berikutnya di SDIT ya bunayya itu juga merupakan satu yayasan jadi masih bisa melanjutkan ngaji yang saya peroleh saat TK jadi tidak mengulang lagi saat di jenjang sekolah dasar metode yang diajarkan juga sama, dulu waktu SD karena saya sudah lulus jilid 6 lalu alquran, tajwid dan ghorib jika semua selesai maka akan ada tes untuk masuk ke hafalan al quran, tesnya dinamai munaqosah sebelum kita munaqosah ada tryout yang dilakukan beberapa kali untuk menyatakan siswa bisa melakukan ujian munaqosah dengan lancar jika pada tahap munaqosah kita gagal kita tidak dapat melanjutkan ke tahan ujian munaqosah. model ujianya ada beberapa penguji ada penguji tajwid ada penguji membaca al quran ada penguji ghorib dan ada penguji hafalan surat pendek.

Saat tajwid ada 2 metodenya ada yang pertama kita ditanya hukum bacaannya materinya seperti apa yang satu lagi yaitu kita di tunjukan ayat suci al quran dan kita membaca dan mengidentifikasi termasuk dalam hukum apa saja ayat yang telah kita baca, jika saat ujian di bagian hafalan kita di suruh membaca surat yang telah ditentukan oleh penguji, jika pada ujian ghorib kita dikasih materi atau ayat yang terdapat hukum ghorib dan kita membacakan seperti apa hukum ghorib tersebut, dan yang terakhir adalah saat membaca al quran kita disediakan al quran dan dibuka secara frontal dan acak dan kita disuruh membaca bacaan yang telah di tentukan penguji. setelah ujian selesai nilai ujian akan muncul jika lolos kita akan di wisuda al quran karena telah selesai pada tahap al quran dan akan naik ke hafalan atau tahfidz. hafalan dimulai dari jus 30 terlebih dahulu setelah selesai bisa lanjut ke jus 29 dan baru balik ke depan bisa hafalan jus 1 nanti jika ada jadwal munaqosah akan dimunaqosah lagi jika sudah hafal 3 jus berarti yang di munaqosah 3 jus tersebut jika masih 1 jus berarti yang di munaqosah 1 jus tersebut.

Lanjut pengalaman ngaji saya saat SMA diajari oleh ustadzah khusnia ngaji setiap hari senin sampai kamis dan ngajinya pulang sekolah jadi kalau gurunya ga masuk bisa langsung pulang tapi kebanyakan bolos mereka langsung pulang tapi saat di man syarat untuk mengabil ijazah adalah sudah gafalan jus 30 jadi saat ngaji pulang sekolah kita hafalan iyu juga bisa sudah tidak perlu setoran hafalan kalau mau mengambil ijazah.tapi kalau ngaji hanya pada kelas 10 saja kalau kelas 11 sudah beda lagi bukan mengaji tapi ada ekstrakulikuler dan kalau kelas 12 itu ada kelas tambahan menjelang ujian.

Terimakasih semua sudah membaca artikel saya lebih ke menceritakan pengalaman saya mohon maaf jika ada salah kata atau penulisan karena masih terus belajar dari pembuatan setiap artikelnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun