Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jam Kerja yang Tak Bersahabat

8 Mei 2020   16:05 Diperbarui: 8 Mei 2020   16:31 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pexels.com/Andrea Piacquadio

Pada masa normal di sebuah kantor, hampir semua urusan berjalan normal. Setiap orang bekerja sesuai tugas masing-masing. Berdasarkan ketentuan perusahaan, jam kerja normal dimulai pukul 07:30, diselingi sejam masa istirahat  sejak pukul 12:00 hingga 13:00, dan berakhir pada 16:30. Masa normal dalam hal ini mencakup dua kondisi, yakni tidak di bulan puasa dan tanpa pandemi Corona.

Nah, memasuki bulan Ramadan, manajemen perusahaan selalu mengambil kebijakan khusus berkaitan dengan jam kerja. Pada bulan puasa, jam kerja tetap dimulai pukul 07:30. Masa istirahat menyusut dari satu jam menjadi hanya setengah jam---barangkali dengan pertimbangan para pekerja tak perlu makan siang. Dan waktu kerja akan berakhir setengah jam lebih cepat dibandingkan hari biasa, yakni pukul 16:00.

Aturan jam kerja khusus ini diberlakukan setiap tahun pada bulan Ramadan. Maksud dibuatnya aturan ini, perusahaan memberi kesempatan pegawai untuk pulang setengah jam lebih awal dibandingkan hari kerja biasa agar lebih leluasa mempersiapkan diri berbuka puasa bersama keluarga.

Aturan jam kerja khusus bulan Ramadan itu terasa bagus dan bersahabat, bukan? Tentu saja sangat bersahabat. Kan lumayan bertambah waktu setengah jam, bisa menantikan kumandang Azan Magrib yang begitu dirindukan bersama keluarga.

Namun ada sekelompok pegawai dalam suatu bagian yang merasa tak dapat menikmati fasilitas pulang lebih awal itu. Para pegawai itu bertanggung jawab atas terselenggaranya laporan-laporan dan data-data keuangan perusahaan. Orang-orang yang bernaung dalam Bagian Laporan ini memang biasa begadang.

Mengapa mereka harus begadang? Apakah memang ada artinya? Ya tentu saja mereka harus begadang karena memang ada perlunya.

Data-data pendukung untuk menghadirkan laporan-laporan keuangan tak selalu bisa didapatkan selama berlangsungnya jam kerja normal. Selain umumnya data baru tersedia setelah tutup buku seusai jam kerja, juga ada aturan perusahaan yang mengharuskan penarikan data dari sistem hanya boleh dilakukan selepas jam kerja. Hal ini dimaksudkan agar proses kerja yang membutuhkan sistem tidak terganggu karena terbatasnya bandwith perusahaan.

Maka, sering terdengar keluh-kesah dari para anggota "gerombolan kalong" ini. Tak jarang, ketika sebagian besar rekan-rekan sekantor berkemas-kemas hendak pulang, geng kalong justru tengah bersiap-siap "menyedot" data dari sistem perusahaan sebagai bahan baku penyusunan laporan yang akan mereka kerjakan selepas berbuka puasa.

Bisa jadi sebenarnya mereka tak sepenuhnya ingin pulang cepat karena mereka telah menyadari konsekuensi bekerja pada bagian ini. Barangkali mereka hanya minta sedikit tambahan perhatian mengingat jam kerja mereka yang berbeda dengan rekan-rekan kerja pada umumnya.

Dan ketika salah seorang di antara mereka mengungkapkan keresahannya, ada seseorang lainnya yang telah bersiap memberikan tanggapan dengan maksud menghibur para "pekerja malam". Namun alih-alih menghibur, jawaban sang teman justru menaikkan tensi darah mereka hingga ke ubun-ubun. Memang itulah yang diinginkan si teman.

Tema jam kerja bulan puasa menjadi bahan perbincangan tiga sekawan yang bekerja di kantor yang sama, tetapi beda Bagian. Sebut saja mereka Agus, Tanto dan Wawan. Obrolan terjadi pada suatu sore menjelang jam 16:00 wib, suatu waktu yang nyaris sepenting Azan Magrib dan dinantikan banyak warga kantor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun