Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Si Bug yang Masih Betah di Kompasiana

12 Mei 2018   21:38 Diperbarui: 12 Mei 2018   21:44 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si Bug yang Masih Betah di Kompasiana

Sudah lebih dari dua pekan ini si Bug masih belum beranjak dari Kompasiana. Tampaknya ia memang enggan berlalu. Entah apa yang bikin dia betah.

Yang mengherankan, tidak semua Kompasianer dia sambangi. Hanya beberapa orang. Dan aku termasuk di dalamnya. Ia terus saja menguntitku.

Jejaknya gampang diingat, sebab ia tak hendak mengubahnya. Mungkin memang dia sengaja semacam memasang pengumuman pada setiap kali kehadirannya. "1 Januari 1970", begitulah pesan yang selalu ia tinggalkan. Entah itu hari lahirnya, entah bukan. Variasi yang ditampilkan dalam pesannya tidak banyak. Hanya ada tambahan kode semacam jam (waktu), paling sering yang kuterima "07:00".

Kabarnya, Bug yang satu ini hanya doyan platform iOS. Tapi nyatanya piranti milikku dengan program yang tak berbasis iOS pun dilumatnya. Semakin rakus saja tampaknya makhluk ini. Tak lagi pandang bulu.

Ia selalu datang saat aku hendak menyapa sesama Kompasianer. Apakah itu sapaan awal atau balasan bagi Kompasianer yang duluan menyapaku. Sayangnya, kehadirannya dengan cara tak sopan. Ia datang hanya untuk menghapus ludes semua pesan yang akan aku sampaikan dan menggantinya dengan satu-satunya pesan misterius itu. Sungguh sayang kesempatanku bersilaturahmi dan melempar kata pupus sudah. Bahkan sekadar ucapan salam atau terima kasih kepada sesama Kompasianer pun sirna.

Aku pun kehilangan banyak kesempatan untuk belajar lebih banyak dari para Kompasianer yang telah lama malang melintang di dunia kepenulisan. Aku tak pernah bisa mem-follow seorang pun di antara para talenta itu.

Sungguh menyedihkan kala pesan kita tak pernah sampai kepada para Kompasianer yang murah hati. Yang telah meluangkan waktunya untuk menyapa kita. Aku sudah pernah menyampaikan permintaan maafku di ruang ini melalui judul "Misteri yang Belum Terpecahkan". Karena hingga kini pesanku belum juga sampai, maka aku kembali meminta maaf atas kebaikan yang tak berbalas. Tak ada maksud lain selain bahwa ini semata-mata dampak dari kelakuan si Bug ini.

 Semoga saja si Bug berkenan untuk segera beranjak meninggalkan rumah kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun