Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjelang Hari Buku, Kami Sibuk Mencari Baju

23 April 2018   05:37 Diperbarui: 23 April 2018   05:51 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi tumpukan buku. (foto: pribadi)

Dua hari lalu, bangsa kita memperingati hari lahir seorang pejuang kita, Ibu Kartini. Menurut pelajaran sejarah serta tulisan-tulisan yang pernah saya pelajari, Kartini adalah sosok yang amat gigih memperjuangkan hak kaum perempuan untuk memperoleh dan menikmati pendidikan. Salah satu obyek yang saya bayangkan sangat lekat dengan dunia pendidikan adalah buku.

Tahun ini, Hari Kartini jatuh pada hari Sabtu. Beberapa instansi dan sekolah telah menyelenggarakan peringatan Hari Kartini tepat pada hari ulang tahun Ibu Kartini. Namun, instansi dan sekolah yang menganut lima hari kerja akan melakukannya di Senin ini, termasuk sekolah tempat anak-anak saya berupaya mendapatkan banyak ilmu.

Meskipun waktu pelaksanaan berbeda, namun saya melihat model peringatannya masih serupa. Sejak masa saya kanak-kanak hingga zaman milenial ini, kebaya dan pakaian adat lainnya masih menjadi primadona sebagai obyek utama kegiatan peringatan Hari Kartini.

Hari Minggu kemarin, dari pagi hingga malam hari, saya sibuk sekali. Bersama anak-anak saya yang akan berperan dalam peringatan Hari Kartini di sekolah mereka, kami menghabiskan banyak waktu di jalanan. Keluar masuk gang mencari persewaan baju. Hari itu kami harus mendapatkan baju basofi yang akan dikenakan anak-anak saya esok hari.

Kita beralih ke Hari Buku. Wikipedia menyebutkan bahwa UNESCO telah memutuskan tanggal 23 April sebagai Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia. Pemilihan tanggal 23 April dimaksudkan untuk mengenang dan menghargai beberapa penulis kelas dunia yang lahir atau meninggal tepat di tanggal itu. 

Satu di antara mereka adalah sang sastrawan Inggris, William Shakespeare. Masih menurut Wikipedia, tujuan UNESCO tidak lain untuk mempromosikan peran membaca, penerbitan, dan hak cipta. Semuanya terkait buku.

 Tidak keliru kiranya bila kita katakan bahwa salah satu obyek yang mempersamakan kedua peristiwa itu adalah buku. Namun Hari Buku Sedunia tampaknya belum banyak orang yang tahu. Sementara itu Hari Kartini masih identik dengan baju.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun