"Ikon-ikon yang dibangun hingga pelosok desa itu menandakan kita miskin dan krisis identitas. Kita jadi konsumtif, dan menggampangkan semua cara, artinya ini jadi krisis, sebenarnya krisis kebudayaan," kata Yudha, Kamis (17/12/2020).
Dari kutipan berita diatas itulah contoh krisis identitas pada kebudayaan, mengapa disebut krisis identitas kebudayaan?
Kebudayaan berarti hasil cipta dari negara Indonesia, hal tersebut sangat berpengaruh besar terhadap penciptaan identitas nasional Indonesia. menurut Samuel P. Huntington bahwa pada 1940 dan 1950-an banyak perhatian dunia diberikan kepada budaya sebagai bagian yang sangat penting dalam memahami masyarakat, menganalisis perbedaan dan menjelaskan perkembangan ekonomi dan politik. jika banyak masyarakat sekarang membuat ikon-ikon mencontoh negara negara di dunia, ikon yang dibangun didunia memiliki arti atau makna pada bangunan tersebut dan itu menjadi identitas negara tersebut.Â
Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional, ada tiga macam yaitu akal budi, peradaban dan pengetahuan. Akal budi adalah sikap alamiah sopan, santun, dan ramah.Sementara unsur identitas peradaban contohnya adalah keberadaan dasar negara Pancasila sebagai kompromi nilai-nilai bersama bangsa Indonesia yang majemuk. Sedangkan identitas pengetahuan adalah dengan pembuatan kapal pinisi sebagai produk masa lalu yang tidak dimiliki oleh bangsa lain di dunia.
Dikutip dari Buku Pancasila dan Kewarganegaraan Makna Identitas nasional sendiri ialah identitas atau rasa memiliki seseorang terhadap suatu negara atau suatu bangsa.Ini adalah pengertian "suatu bangsa sebagai satu kesatuan yang utuh, yang diwakili oleh tradisi, budaya, dan bahasa yang khas."Identitas nasional dapat merujuk pada perasaan subjektif yang dimiliki seseorang dengan sekelompok orang tentang suatu bangsa, terlepas dari status kewarganegaraan hukum seseorang.Identitas nasional dipandang dalam istilah psikologis sebagai "kesadaran akan perbedaan", "perasaan dan pengakuan 'kita dan mereka'".
Sebagai fenomena kolektif, identitas nasional dapat muncul sebagai akibat langsung dari kehadiran unsur-unsur dari "titik-titik bersama" dalam kehidupan sehari-hari masyarakat: simbol nasional, bahasa, sejarah bangsa, kesadaran nasional, dan artefak budaya.
Ekspresi identitas nasional seseorang dilihat secara positif adalah patriotisme yang ditandai dengan kebanggaan nasional dan emosi positif cinta tanah air. Ekspresi ekstrem dari identitas nasional adalah chauvinisme, yang mengacu pada keyakinan kuat pada keunggulan negara dan kesetiaan ekstrem terhadap negaranya.
Selain faktor kebudayaan yang membentuk identitas nasional, ada juga faktor sejarah bangsa Indonesia, Suku bangsa, bahasa dan agama
Pada faktor suku bangsa pembentukan indentitas disebabkan oleh:
1. Perbedaan ras asal.
2. Perbedaan lingkungan geografis.