Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Melebur Fleksibilitas dan Kesenangan dalam Homeschooling

21 Agustus 2023   05:30 Diperbarui: 22 Agustus 2023   02:35 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melebur Fleksibilitas dan Kesenangan dalam Homeschooling. (Sumber: www.freepik.com)

Pendidikan memiliki dimensi yang tak terbatas. Ia seperti dunia yang sustainable, dapat diperbaharui dan terus menerus dieksplorasi. Salah satu modelnya yaitu homeschooling, jenis pendidikan yang mengutamakan fleksibilitas, kreativitas, dan personalisasi pembelajaran.

Homeschooling merupakan metode terbaik untuk mengobservasi dan mengeksplorasi bakat anak. Dengan hak istimewa kustomisasi, homeschooling memungkinkan pendekatan belajar yang lebih menyenangkan. 

Di sini, siswa menjadi subjek atau pusat dari proses pendidikan. Dengan demikian, siswa dapat menjelajahi bidang yang membangkitkan gairahnya, dan berenang di sana.

Sebagai pendidik homeschooling, saya menemukan kebahagiaan saat menjalani tugas ini. Saya berharap, semoga pendidikan di Indonesia di masa yang akan datang melampaui batasan pendidikan konvensional. 

Melalui cerita tentang persiapan, pengalaman, dan refleksi kami, saya berharap seri tulisan ini dapat memberikan gambaran tentang homeschooling.

Dunia yang Melampaui Buku Teks dan Ruang Kelas

Fleksibilitas adalah batu penjuru homeschooling. Dengan pembelajaran yang fleksibel, homeschooling mengubah rutinitas pembelajaran konvensional yang kaku menjadi suatu kegiatan belajar yang dinamis. Contohnya, anak dapat bermain monkey bars atau ayunan sambil belajar tentang gaya.

Siswa bermain monkey bars. (Dokumentasi pribadi)
Siswa bermain monkey bars. (Dokumentasi pribadi)

Dengan adanya kemerdekaan dan fleksibilitas di homeschooling, saya dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan kebutuhan dan minat anak. Selain materi, gaya belajar di homeschooling dapat mengikuti gaya belajar anak yang unik.

Misalnya, memberikan waktu untuk anak yang gaya belajarnya audio visual untuk menonton film. Energi cahaya dari film akan diubah menjadi listrik di dalam tubuh anak, yang akan meninggalkan kesan di memorinya. Jadi, anak belajar untuk mengembangkan kemampuan berbahasa dengan cara yang menyenangkan.

Siswa bermain ayunan. (Dokumentasi pribadi)
Siswa bermain ayunan. (Dokumentasi pribadi)

Hingga saat ini, saya menemukan jika homeschooling dapat menjadi katalisator eksplorasi, pertumbuhan, dan konektivitas. Dibandingkan dengan pendidikan konvensional, homeschooling lebih mampu menggali potensi pendidikan, yang notabene tidak memiliki batasan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun