Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Seharusnya Pemerintah Membagikan Rice Cooker

24 September 2022   16:00 Diperbarui: 24 September 2022   16:05 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seharusnya Pemerintah Membagikan Rice Cooker. Sumber: Kompas.com/Shutterstock

Bagaimana hidup Anda tanpa listrik?

Listrik telah menjadi kebutuhan global. Di daerah perkotaan, hidup tanpa listrik hampir tidak mungkin. Betapa tergantung orang-orang kota dengan listrik.

Lain cerita di pedesaan, orang-orang desa tidak bergantung pada listrik. Kehidupan mereka berjalan lambat. Saat listrik mengalir, mereka nikmati. Ketika listrik padam, mereka nikmati alam.

Transisi Energi

Globalisasi membuat Indonesia mulai benah-benah diri. Pemerintah dengan gesit menggeser pengunaan energi LPG dengan listrik. Hal ini akan menciptakan tantangan ekonomi, teknologi, dan kebijakan yang baru.

Permasalahan utama transisi energi adalah mengelola demand yang akan berkembang. Mungkin saat ini penolakan masyarakat pada energi terbarukan (listrik) masih tinggi. Tapi, seiring jalannya waktu, ketersediaan energi terbarukan yang perlu dipikirkan.

Siapkah infrastruktur energi alternatif ini? Saat ini didorong-dorong, bagaimana membendungnya nanti?

Rintangan terbesar menuju energi bersih yaitu tidak ada solusi pasti untuk mengatasi perubahan iklim. Sekalipun mengganti minyak bumi dengan elektrifikasi.

Membuat pilihan itu bebas, namun konsekuensi dari pilihan bersifat mengikat.

Kontroversi Paket Kompor Listrik 

Sejumlah Rp 540 milyar anggaran negara akan dikonversi menjadi paket kompor listrik. 

Program Kompor Listrik menyasar 300.000 keluarga penerima. Yang nilainya Rp 1,8 juta per paket.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun