Mohon tunggu...
Kholilatul Ummah
Kholilatul Ummah Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat Perempuan

Love Allah, love Muhammad, love Islam, love Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menunggu Sedikit Lengah

21 September 2019   07:37 Diperbarui: 21 September 2019   08:35 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: tribunnews.com

Hidup bermasyarakat dengan baik dan harmonis, saling menghormati dan menghargai, saling tolong-menolong dan gotong-royong saat ini makin banyak tantangannya.  Semakin tingginya tingkat individualisme, disertai anggapan seakan uang yang paling utama serta dapat menyelesaikan semua. Lalu bagaimana kita bisa memiliki rasa aman dan saling menyayangi  dalam hidup bersama?. 

Fakta di lapangan masih sering terjadi pencurian sepeda motor, dan dalam hal inilah saya ingin berbagi pengalaman bersama, agar kita semua tetap waspada dan hati-hati dimana saja serta kapan saja.

Aktifitas pagi saya sebagai seorang ibu fokus pada bagaimana agar anak-anak berangkat ke sekolah dengan baik dan tertib. Pukul 05.30 WIB, saya antar Adibah terlebih dahulu, karena kelas 9 mendapat tambahan pelajaran di jam 06.00 WIB. 

Setelah itu saya antar adiknya (Ahmad) yang kebetulan letak sekolahnya memang berbeda arah, Adibah di Singosari, Ahmad di Lawang. Pagi itu setelah dari antar adibah, sepeda motor saya habis bensinnya, bila tidak sempat ke SPBU, saya biasa mengisi 1 liter botol eceran di tetangga sebelah rumah. 

Tidak biasanya saya parkir sepeda motor pagi itu di dekat tempat jual bensin tersebut, melainkan selalu parkir di garasi rumah. Namun karena masih mau berangkat lagi mengantar Ahmad, saya masuk rumah memanggilnya dan dia masih menyelesaikan  makannya. 

Sekitar kurang lebih 5-10 menit saya masuk rumah itulah, kemudian tetangga yang jual bensin teriak bahwa sepeda motor saya sudah dibawa lari oleh pencuri. Sempat terdengar gas kencang beberapa detik berlalu dan semua kaget keluar ternyata sepeda motor di dekat bensin itu sudah tidak ada. 

"Koq cepat sekali itulah yang menjadi keheranan kami pagi itu?", sedangkan posisi sepeda motor terkunci. Dari peristiwa itulah kemudian banyak informasi bahwa di sekitar tempat tinggal kita yang pasti ada "uler"nya, mereka yang bertugas sebagai pemberi informasi kepada jaringan/komplotan pencuri  tersebut untuk  bekerja dan mengeksekusi sepeda motor yang menjadi target operasi.  

Cara kerja pengeksekusi selalu dua orang naik sepeda motor, yang satu menunggu dan mengawasi situasi dengan jarak tertentu, yang satu bekerja membongkar/merusak rumah kunci sepeda motor yang dalam hitungan detik harus sudah dibawa lari. 

Para pelaku curanmor itu sepertinya  tidak ada yang jera, meski jaringan/komplotannya ada yang sudah terbunuh ditembak aparat kepolisian, dan banyak pula yang tertangkap lalu di penjara. 

Bahkan pengetahuan mereka dalam merusak dan mengusai sepeda motor yang akan dicuri selalu terupdate, dengan kenyataan masih bisa hilang juga sepeda motor yang menggunakan teknologi canggih/ terkini, artinya dengan kecanggihan teknologi saat ini mereka pun terus bisa membobolnya. Hal ini terbukti dari laporan masyarakat di POLSEK setempat.

Oleh karena itu bagi yang berumah tinggal dekat jalan (strategis dalam upaya melarikan sepeda motor), selalulah berusaha memarkir sepeda motor dengan posisi yang gampang dilihat, melakukan pengamanan rumah kontak sepeda motor secara ganda, mengunci ster ke arah kanan agar sedikit lebih sulit operasinya (walaupun itu juga masih bisa dirusak), dan hindari sedikitpun lengah dengan menganggap aman-aman saja lingkungan sekitar kita.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun