Mohon tunggu...
Lila Delila
Lila Delila Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bumi Biru

Ketika senja menjadi suatu waktu yang kutunggu...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Haru Sang Dwi Warna

17 Agustus 2018   10:38 Diperbarui: 17 Agustus 2018   11:22 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu fajar pagi yang menggelora...

Seusai membereskan segala rutinitas sehari-hari, aku menuju gudang belakang.

Kuambil sebatang bambu yang telah dicat merah separuh dan putih separuhnya lagi.

Benda itu hanya dipakai setahun sekali, yakni pada tanggal 17 Agustus.

Ah, sebatang bambu yang diruncingkan, pada masa perjuangan dulu menjadi senjata para gerilyawan kita.

Kuikatkan diujungnya selembar bendera merah putih, yang selama ini tersimpan rapi di lemari.

Bendera dwiwarna tersebut, dahulu adalah identitas bangsa yang diperjuangkan dengan nyawa para pahlawan kita.

Selesai sudah, bambu sebagai tiang bendera tersebut kuikatkan pada pagar rumah. Setiap rumah bagai berteriak bangga, memamerkan tiang bendera merah putih mereka masing-masing. 

Untuk beberapa hari berjuta lembar bendera dwiwarna tersebut akan melambai di langit persada pertiwi, tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Dengan rasa haru kupandangi lambaian bendera tersebut. Sapuan nuansa merahnya mengajak nurani keberanianku untuk terus menyerukan suara kebenaran. Warna putihnya, merengkuhku untuk selalu menjaga kesucian niat hati dalam menjalani kehidupan ini.

Aku bangga hidup di Indonesia, dan akan tetap bangga selamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun