Mohon tunggu...
Lifthihah Anis Marufah
Lifthihah Anis Marufah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Dari Aroma-aroma Mencari Khas Ramadan

13 April 2022   04:49 Diperbarui: 13 April 2022   05:35 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selo, 6 April 2022 Pukul 17.22

Dari Aroma-aroma Mencari Khas Ramadan

GROBOGAN -- Adakah sesuatu yang khas di kampung halaman kalian ketika bulan Ramadan? Mungkin salah satunya ada bazar Ramadan, ya!? Serba serbi makanan terlihat di depan mata. 

Kalau dianalogikan dengan musik, sangat banyak genre musik. Ada musik bergenre dangdut, rock, metal, pop, dan masi banyak lagi, begitu pula dengan makanan khas Ramadan, ya? Saya tengok di langit barat, mentari mulai melambaikan tangannya. Saya mencoba memanaskan kendaraan roda dua dan berjalan beriringan menuju pasar Ramadan.

Sejauh 200 meter dari lokasi pasar Ramadan Desa Selo sudah tercium aroma makanan yang menggoda lidah dan menggoyang perut. Kanan kiri jalanan dipenuhi kedai-kedai yang menyediakan makanan menarik. 

Lebih tepatnya lokasi ini berada di sekitar jalan Pasar Selo, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan. Kurang lebih 1 km dari jalan raya Tawangharjo. Lokasi pasar Ramadan yang sangat strategis di tengah-tengah desa. 

Pasar ini dibuka mulai pukul 3 sore sampai pukul 6 sore. Anak kecil, remaja, dewasa sampai orang tua berlalu lalang memilih berbagai makanan yang mereka inginkan untuk dibeli. Terhitung kedai-kedai yang berjualan sekitar 20 kedai, mereka menjual macam-macam makanan. Ada sayur; sayur lodeh, sayur asem, garang asem, dan masi banyak lagi. 

Tak lupa es buah selalu mencuri perhatian mata. Serba-serbi gorengan menggiurkan lidah. Ada bakwan, mendoan, tahu bakso, sosis-sosisan dan lainnya.

Salah satu kedai yang ramai pembeli mencuri perhatian saya. Saya coba untuk melihat apa saja yang dijual disana, ternyata ramai karna menyuguhkan segala macam makanan komplit. Ada sayur, makanan tradisional seperti mendut dan nogosari, kemudian ada juga minuman segar.

“Syukurlah berkah Ramadan senantiasa menghampiri keluarga saya. Walaupun saya non-Islam namun tidak ada unsur keburukan yang dilontarkan orang-orang ketika saya berjualan di bulan Ramadan. Saya menjual berbagai sayur, ada garang asem yang laris manis, ada mendut, dan khasnya es buah dengan sirup yang saya racik sendiri.” Tutur Cik Irma.

Suasana semakin sore semakin ramai, saya memutuskan untuk membeli es buah khas dari Cik Irma dan satu Garang Asem seharga 10.000. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun