Dahulu saya yakin  di balik setiap cobaan ada hikmahnya. Tapi kini kutahu  bukan hanya dibalik cobaan ada "hikmah" tapi ada juga di samping cobaan, beriringan berjalan sejajar.Â
Sehingga "hikmah" itu yang menguatkan kita menjalani cobaan. Sungguh kita tidak sanggup menjalani sebuah cobaan, sampai cobaan itu berlalu kalau hikmah itu datang dan kita tahu ada  belakangan. Â
Dahulu saya pikir cobaan itu hanya  berwujud derita,  kesukaran dan kesusahan.Â
Tapi kini kutahu cobaan itu bisa berwujud kesenangan dan kenikmatan.Â
Saat kita dicobai dengan kesukaran dan kesusahan apakah kita putus asa dan bersungut sungut, mengeluh, terlalu mengasihi diri sendiri, putus asa, mengurangi rasa percaya diri, menghindar, menyerah atau sebaliknya semangat, bergairah, bangkit lebih tinggi dari yang sebelumnya dan menikmati prosesnya dengan penuh syukur.
Saat kita dicobai dengan nikmat dan kesenangan. Apakah kita lupa diri, lupa sesama dan lupa Tuhan serta sombong.Â
Atau sebaliknya kita jadi semakin mau sharing, semakin perduli dan tetap rendah hati.Â
Bagaimanapun kondisi dan keadaan kita, baik dalam keadaan sedang tidak ada masalah, ekonomi sedang bagus bagusnya, kesehatan prima, hubungan sosial dan keluarga sangat erat ataupun dalam kondisi yang sebaliknya,  mestinya  kita tetaplah belajar,  berdoa dan waspada, barang kali kita sedang " ujian akhir" ( sedang dicoba).
Yuk jadi pemenang dalam kondisi apapun, jangan terlalu mendewakan ataupun sebaliknya terlalu menyalahkan suatu kondisi dan situasi. Selalu berpikir positif bukan sensitif  dan tetap semangat.Â
# Kini kutahu saatnya:
 berubah dan harus berbuah,Â