Dampak dari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan perusahaan yang gulung tikar dan kebijakan-kebijakan pemerintah yang mengharuskan warganya untuk Kerja dari rumah, banyak di alami masyarakat Indonesia di masa pandemi seperti ini.
Hal ini mengharuskan masyarakat untuk kreative berinovasi dan jeli melihat peluang bisnis agar tetap bisa menghidupi keluarganya. banyak dari mereka yang memulai bisnis dadakan, dari buka warung kecil-kecilan hingga jualan online agar bisa menopang biaya hidup.
Maraknya bisnis berbasis online atau e-Commerce juga banyak bermunculan di Indonesia, Melihat potensi dan peluang bisnis yang menguntungkan mendorong banyak pihak untuk mengembangkan jualan online dengan berbagai produk yang ditawarkan.
Seperti yang di lakukan beberapa pemuda di desa Simpur ini, memulai bisnis berbasis online, dengan menawarkan, produk-produk elektronik.
Melihat potinsi bisnis sang istri, jhoni menggandeng dua adik sepupunya yakni Cholidin dan Nurrachman untuk mendirikan perusahaan yang ia beri nama (RS Production) yang kemudian menjadi RS STORE, nama RS sendiriri di ambil dari kata rasyid yang tidak lain adalah nama kakek mereka.
Perusahaan yang berlogo tiga titik warna yang berbeda ini, menggambarkan tiga saudara yang mempunyai karakter berbeda namun tetep bersatu untuk saling melengkapi.
Terhitung dua bulan sejak di dirikananya perusahaan ini, RASYID STORE setidaknya sudah memiliki reseller sejumlah 50 orang, dimana para reseller ini mendapatkan penghasilan berbeda -beda, dari mulai 100 ribu hingga 1,5 jt, setiap minggunya, tergantung dari jumlah barang yang mereka jual.
Johni mengaku, bisnisnya ini termasuk kalah start kalau di banding daerah-daerah tetangga seperti purbalingga misalnya, di sana sudah ada "kampung marketer" di mana hampir semua penduduknya berbisnis online.