Baru-baru ini, dunia maya sedang diramaikan dengan kehadiran serial Korea Selatan di Netfilx yang berjudul Squid Game. Serial yang tayang pada 17 September 2021 dengan total delapan episode tersebut berhasil sukses menarik minat penonton. Bahkan, serial tersebut ramai-ramai menjadi pemberitaan dan meme di berbagai media massa.
Serial ini bercerita mengenai seorang pengusaha yang membuat sebuah permainan dengan hadiah sebesar 45,6 miliar won. Sepanjang cerita penonton disuguhkan dengan berbagai adegan tumbangnya ratusan peserta yang tidak mampu survive ketika memainkan permainan tradisional dalam games tersebut. Setiap peserta tersebut juga harus lincah dan cerdik dalam memecahkan setiap misteri atau tantangan sehingga dapat memenangkan permainan tersebut hingga babak akhir.
Serial tersebut terdengar seru tentunya dan tidak membuat penonton bosan karena alur ceritanya yang menarik, unik, dan latar yang berwarna cerah. Namun, sebaliknya ceritanya menegangkan dengan menyisipkan adegan-adegan brutal dan ekstrem. Maka, tidak mengherankan serial tersebut menambah antusiasme para netizen. Berbagai media sosial juga turut mendobrak popularitas serial tersebut dengan membuat ragam konten yang berkaitan dengan Squid Game ini.Â
Di sisi lain, baru-baru ini kasus korupsi juga sedang naik daun karena terungkapnya tersangka baru yang terus bermunculan. Sepanjang tahun 2021 ini, beberapa kasus korupsi besar dianggap mencederai kondisi rakyat yang tengah berduka akibat pandemi terutama secara ekonomi. Ironisnya lagi, korupsi tersebut dilakukan oleh Menteri Sosial, Juliari Batubara yang seharusnya mengayomi kesejahteraan masyarakat. Sebaliknya, rakyat dibuat kecewa dengan terkuaknya kasus tersebut.
Squid dan kasus korupsi di Indonesia memang tidak ada kaitannya. Lalu, bagaimana jika para koruptor ini menjadi peserta dalam Squid Game ? Tentu saja, pasti menarik dan tidak lucu! Misalkan saja, ya diandaikan ini terjadi.
Para pejabat yang telah ditetapkan tersangka korupsi ini apabila dikumpulkan sebagai peserta tentu sangat yakin bahwa jumlahnya melebihi total peserta Squid Game di serial aslinya. Saking banyaknya korupsi di negara ini sepanjang Indonesia telah merdeka. Lantas, bagaimana alur ceritanya ?
Jika di serial aslinya Squid Game mempertaruhkan nyawa untuk memperoleh hadiah sebesar 45,6 miliar won, maka di versi para koruptor ini mereka dapat memperoleh hadiah berupa bebas penjara. Wah, hadiah yang pastinya diinginkan oleh semua napi koruptor di negeri ini. Kemudian, panitia Squid Game yang berbaju merah dapat digantikan oleh para anggota KPK yang memang tugasnya menangkap koruptor. Inti permainannya, jika para koruptor tidak mampu memecahkan misteri kejujuran mereka akan mati ditembak.
Mengapa misteri kejujuran, di dalam permainan tersebut para koruptor akan ditantang hati nurani dan logikanya untuk memilih bertindak jujur atau menyelamatkan diri. Permainan yang benar-benar bisa menguji kejujuran seorang koruptor. Ya, jika mereka masih memiliki jiwa yang jujur.
Apabila benar-benar dimainkan, dijamin seru! Bagaimana tidak, melihat para koruptor yang sudah mengecewakan rakyat harus mati-matian memenangkan permainan tersebut. Mungkin, rasanya seperti menonton pertujukkan hukuman bagi maling rakyat melalui sebuah permainan anak-anak.
Daripada menonton koruptor dijatuhi hukuman tidak seberapa tentu lebih asyik melihat mereka berjuang hidup dalam permainan tersebut. Bisa dibayangkan bagaimana para koruptor ini menggunakan otak cerdiknya untuk kepentingan dirinya sendiri. Jelas, harusnya mereka sudah lebih ahli karena telah terlatih dan biasa cerdik dalam bekerja sebelumnya. Bagaimanapun caranya harus dihalalkan saja untuk kepentingan pribadi.
Tapi sayangnya serial ini dijamin tidak akan pernah ada. Menjadikan koruptor sebagai peserta dalam Squid Game saja tidak mungkin, apalagi menayangkannya di Netflix. Yang ada, media tersebut akan diboikot bahkan sebelum serial tersebut diproduksi. Sementara para netizen akan menjadi garis keras mendukung serial tersebut.
