Mohon tunggu...
Lia M. Rahmalia
Lia M. Rahmalia Mohon Tunggu... Guru - Guru TK

Seorang guru TK yang senang membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Anakku Nakal, Don't Be Panic

28 Oktober 2022   13:28 Diperbarui: 28 Oktober 2022   13:36 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada artikel sebelumnya, penulis telah membahas dan memaparkan tentang persamaan dan perbedaan antara anak cerdas dan anak nakal. Klik di sini untuk mengetahui artikel sebelumnya : Anakku Cerdas atau Nakal Ya?

Bagi orang tua yang mengidentifikasi anaknya pada katagori anak nakal, maka sekarang penulis akan memaparkan bagaimana cara menghadapi anak nakal. Karena tak dapat dipungkiri, anak merupakan anugerah terbesar dalam kehidupan orang tuanya, dia lahir dan hadir dalam keluarga kita tentunya membawa berkah tersendiri, tetapi setiap anak tentu mempunyai karakter tersendiri, artinya tidak akan sama meski dengan orang tuanya sekalipun.

Jadi "bagaimana jika anak kita nakal? Don't be panic". Dalam paparan kali ini, penulis akan menyampaikan bagaimana cara menghadapi anak nakal dengan merangkum dari berbagai sumber, agar orang tua mengetahui cara yang efektif dalam menghadapi anak nakal, supaya tidak terbawa sampai dia dewasa.

Perlu juga diketahui, bahwa perilaku anak itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, kepribadian, perkembangan fisik dan emosionalnya, juga faktor lingkungan, sosial budaya serta pola asuh. Namun yang perlu digaris bawahi dalam cara pengasuhan, orang tua tetap dianjurkan untuk menghindari kekerasan dalam mendidik anak nakal.

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua dalam menghadapi anak nakal :

1. Jangan mencap anak dengan sebutan "anak nakal"

Bila hal tersebut dilakukan, tanpa kita sadari hati anak akan terluka, bahkan mungkin akan menjadikannya patah semangat dan hilang kepercayaan pada orang tuanya sendiri. Sebaiknya tetap beri dia perhatian dan pengertian bila anak melakukan kesalahan. Tatap matanya dan tanyakan alasannya, bila dia sudah menjawab, beri dia pemahaman dengan bahasa yang sederhana bahwa yang dilakukannya salah dan tidak boleh diulanginya di kemudian hari.

2. Berikan contoh yang baik

Sebagai orang tua, tentunya kita berharap anak kita mempunyai perilaku yang baik dan sopan. Hal ini akan lebih efektif bila dimulai dari diri sendiri, agar menjadi contoh dan teladan bagi anak dalam kehidupan sehari- hari, karena cara ini adalah cara terbaik dari pada memberi nasehat.

3. Jangan membentak anak di hadapan umum

Bila anak melakukan kesalahan di depan umum, kendalikan emosi dan jangan membentak atau memarahinya di saat banyak orang, akan lebih bijaksana bila mengajak anak bicara di tempat yang agak sepi atau cari waktu yang tepat untuk memberinya nasehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun