Malang, Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang bersama Pemerintah Desa Segaran Kecamatan Gedangan melakukan pelatihan pembuatan tanaman hias Kokedama. Pelatihan ini dilakukan dalam peningkatan ekonomi masyarakat desa pada masa pandemi Covid-19 saat ini. Pelatihan pembuatan tanaman hias Kokedama dilaksanakan di Balai Desa Segaran pada tanggal 6 Juni 2020 dengan diikuti beberapa undangan warga.
Tujuan diadakannya pelatihan ini agar masyarakat Desa Segaran dapat memanfaatkan limbah sabut kelapa yang terbuang percuma. Pemanfaatan sabut kelapa sendiri bisa dilakukan sebagai tempat media tanam tanaman hias Kokedama. Sabut kelapa di Desa Segaran belum terlalu optimal untuk dimanfaatkan, pemanfaatan hanya sebatas untuk bahan bakar tungku tanpa diolah terlebih dahulu sehingga tidak menghasilkan harga jual. Dari diadakannya pelatihan ini bisa meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat yang awalnya sabut kelapa yang tidak termanfaatkan secara maksimal dapat dimanfaatkan dan menghasilkan harga jual yang tinggi. Pelatihan pembuatan kokedama dilakukan secara langsung di depan tamu undangan beserta perangkat desa. Tanaman yang telah dibuat oleh tamu undangan dapat dibawa pulang sebagai buah hasil karyanya sendiri dalam mengikuti pelatihan saat ini.
Untuk cara pembuatan bisa di lihat pada link berikut
Link Youtube : https://youtu.be/OREYJG3-Ov4
Mahasiswa KKN UM bersama Perangkat Desa mencoba memberikan pengetahuan dan pelatihan untuk memanfaatkan limbah sabut kelapa menjadi media tanam tanaman hias Kokedama. Lailiyatul Hidayah selaku penanggung jawab Program Kerja mengatakan bahwa "Pelatihan ini bisa dimanfaatkan oleh ibu-ibu PKK sebagai pengembangan UMKM saat itu dan bisa menambah hasil potensi Desa yang semula hanya berfokus pada pertanian, perkebunan, pertambangan kapur dan wisata kolam renang" ungkapnya.
Pada kesempatannya, Pak H. Tasan selaku kepala Desa Segaran mengucapkan terima kasih banyak telah diadakannya pelatihan pembuatan tanaman hias Kokedama yang memanfaatkan sabut kelapa di Desa Segaran. "semoga dengan diadakannya pelatihan ini, masyarakat Desa dapat memanfaatkan sabut kelapa yang sebelumnya tidak memiliki harga jual menjadi memiliki harga jual tinggi" tuturnya.
