Mohon tunggu...
Trisno Utomo
Trisno Utomo Mohon Tunggu... Pensiun PNS -

Insan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama FEATURED

Waspada Banjir Rob pada Sejumlah Titik di Indonesia

11 Juni 2016   07:03 Diperbarui: 23 Desember 2018   07:04 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga melewati genangan air dari rembesan air laut yang menembus tanggul karung pasir di Muara Baru (kompas.com)

Beberapa hari terakhir ini telah terjadi banjir rob, air pasang dan gelombang pasang laut yang lebih tinggi dari pada biasanya. Istilah banjir rob awalnya dipakai untuk mengatakan banjir dari pasang air laut yang sering terjadi di Kota Semarang.

Sejumlah wilayah pesisir, terutama Jakarta, Pekalongan, dan Semarang mengalami banjir rob lantaran tinggi permukaan tanahnya terlampaui oleh tingginya muka air laut.

Gelombang tinggi 2,5 meter hingga 4 meter berpotensi terjadi di perairan Laut Andaman, Perairan utara dan barat Aceh, perairan barat Kepulauan Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Bengkulu, Samudera Hindia sebelah barat Aceh hingga Bengkulu, Selat Bali bagian selatan, perairan selatan Sumbawa hingga Perairan Sumba.

Sedangkan gelombang setinggi 4-6 m berpotensi di Perairan Enggano, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa hingga Lombok, Samudera Hindia selatan Bengkulu hingga NTT.

Di Pulau Jawa, daerah yang mengalami banjir rob dan gelombang pasang tersebut selain Jakarta, Pekalongan dan Semarang, adalah Kabupaten Kulon Progo, Gunung Kidul, Bantul, Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap, Purworejo, Wonogiri, Pacitan, Banyuwangi, Jember, Trenggalek, Malang, Tulungagung, Lumajang, Gresik, Tuban, Surabaya, Pemekasan, Probolinggo (Sumber).

Oleh karena itu, masyarakat di wilayah pesisir, terutama nelayan diminta untuk tetap waspada dan wisatawan yang sedang melakukan aktivitas di daerah pantai diminta untuk mengikuti semua aturan yang ada.

Sumber gambar: bbc.com
Sumber gambar: bbc.com
Mengapa Lebih Tinggi?
Pasang naik maksimum itu merupakan siklus rutin bulanan yang normal terjadi. Kedudukan bumi, bulan, dan matahari mempengaruhi besaran gravitasi terhadap tinggi permukaan air laut.

Pasang air laut maksimum (spring tide) terjadi karena adanya fenomena bulan baru dan bulan purnama. Saat itu, posisi bumi, bulan, dan matahari terletak dalam suatu garis lurus. Bulan baru bila posisi astronomisnya matahari-bumi-bulan, dan bulan purnama bila posisinya matahari-bulan-bumi.

Namun, pada saat ini fenomena tersebut terjadi bersamaan dengan anomali positif tinggi muka air laut di wilayah Indonesia sebesar 15-20 cm. Sehingga terjadilah banjir air laut (rob) yang melanda sejumlah titik terutama di pantai utara Jawa, disebabkan kawasan ini tak mampu mengantisipasi pasang air laut maksimum.

Sedangkan untuk gelombang pasang yang tinggi, selain disebabkan oleh adanya pengaruh anomali positif tinggi muka laut, juga diperkuat dengan adanya penjalaran alun (swell) yang dibangkitkan dari pusat tekanan tinggi subtropis di barat daya Australia.

Seperti diketahui, faktor lain atau eksternal force yang menyebabkan rob dan gelombang tinggi antara lain adalah dorongan air akibat swell (gelombang yang ditimbulkan dari jarak jauh), badai, dan badai tropis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun