Pernahkah anda berkendara melalui jalan Rembang ke arah Lasem di pagi hari? Bila belum pernah, cobalah. Sekitar 17 kilometer dari Rembang kita akan tiba di pantai Bonang Binangun.Â
Pantai Bonang Binangun ini terletak di desa Binangun di Kabupaten Rembang. Pemandangan laut di sini sangat indah dilihat dari jalan yang menikung.
Pantai Binangun terletak di sisi barat dari daratan yang dinamai Tanjung Bendo. Dari namanya, kita tahu bahwa ada kaitan pantai dengan wilayah masa Sunan Bonang, salah satu Wali Songo, penyebar agama Islam di Indonesia, atau tepatnya di Jawa.Â
Pantai ini berombak tenang. Mungkin inilah alasan mengapa begitu banyak nelayan melabuhkan perahu perahunya di pantai ini.
Tampak ratusan perahu berhimpitan. Di pagi hari, nampak kesibukan para nelayan mempersiapkan perlengkapan untuk mencari ikan. Perahu perahu itu akan melaut di sore hari.Â
Terdengar suara musik dangdut dari beberapa perahu itu. Dari pengeras suara yang ada di kapal, musik dangdut memang diputar keras ketika mereka melaut. Hal ini dilakukan untuk mengusir sepinya malam di tengah lautan.
Yang menarik, pantai Binangun ini bisa dilihat pula dari bukit petilasan Sunan Bonang yang juga menjadi bagian dari sejarah dan wisata kabupaten Rembang.
Bukit ini bertebing putih dan sering disebut sebagai Watu Layar. Atau, pantai juga bisa nampak dari bukit Jejeruk,di wilayah makam Sultan Mahmud dari Minangkabau, Sumatera Barat. Memang di area Bonang cukup banyak petilasan dan makam makam.
Sayang sekali saya tidak sempat ke makam Sunan Bonang, namun beruntung sempat memotret matahari yang hampir tenggelam dari suatu kompleks pemakaman yang saya tidak kenal.Â