Mohon tunggu...
Levi William Sangi
Levi William Sangi Mohon Tunggu... Petani - Bangga Menjadi Petani

Kebun adalah tempat favoritku, sebuah pondok kecil beratapkan katu bermejakan bambu tempat aku menulis semua rasa. Seakan alam terus berbisik mengungkapkan rasa di hati dan jiwa dan memaksa tangan untuk melepas cangkul tua berganti pena".

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yel-yel TNI, Mengangkat Budaya "Masamper" Nusa Utara

19 Agustus 2019   11:27 Diperbarui: 19 Agustus 2019   11:34 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


Budaya Masamper sudah ada sejak Abad ke-VIII, Masamper adalah warisan leluhur budaya bangsa Indonesia, khususnya dari Kepulauan Nusantara Utara, Propinsi Sulawesi Utara. 

Adapun unsur yang ada dalam Budaya Masamper adalah musik, gerak tari, dan menyanyi berbalasan dengan dipimpin oleh seorang pangataseng (pemimpin Masamper).

Banggalah kita sebagai Bangsa Indonesia yang memiliki Budaya yang unik, menarik dan luar biasa. Sudah menjadi keharusan kita untuk menjaga Budaya kita termasuk salah satu budaya dari Nusa Utara ini yakni Budaya Masamper untuk senantiasa eksis di bumi Ibu Pertiwi kita. 

Karna setiap Budaya Indonesia selalu terkandung filosofinya yang mulia dan mendidik. Seperti dalam Budaya Masamper ini yang memiliki filosofi Kebersamaan, saling mengasihi sesama dan menghormati sesama, serta rasa cinta tanah air, kejujuran, disiplin dan cinta pada alam atau lingkungan. Sejumlah nilai luhur yang terdapat di dalam Masamper mengajarkan kita seperti apa karakter para pendahulu atau leluhur kita. 

Nilai lain yang juga terkandung dalam budaya Masamper ini yaitu Nilai religi dan Nilai moral yang harus selalu ada dalam setiap diri manusia. 

Semuanya diungkapkan dalam bentuk syair pujian (ode) kemudian dinyanyikan bersama-sama dengan sebuah gerakan berjalan menghentak sambil tangan diangkat sejajar dada dan sesekali merunduk sambil tetap berjalan atau berhenti (yora). Semuanya diungkapkan sebagai ekspresi dari bentuk sukacita maupun dukacita. 

Kita bersyukur bahwa Budaya Masamper senantiasa dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Nusa Utara dan bahkan menyebar ke masyarakat yang lain meski berbeda suku dan agama. 

Budaya Masamper memang sangat menarik untuk dilakukan oleh semua orang karena iramanya juga memberikan semangat kebersamaan. 

Meski jauh dari Nusa Utara sebagai asal muasal Budaya Masamper ini, pernah saya menginjakkan kaki di Desa Tolinggula yang merupakan daerah perbatasan antara Propinsi Gorontalo dan Sulawesi Tengah, disana saya menyaksikan sendiri ketika masyarakat dari suku berbeda yakni Suku Gorontalo, Buol, bersama bergerak berirama diiringi lagu Masamper yang memberikan rasa persaudaraan dan kebersamaan. 

Terimakasih buat TNI AD yang sudah menjadikan salah satu lagu Masamper sebagai "Yel-Yel" TNI. Melihat semangat TNI menyanyikan lagu Masamper ini dengan gerakannya, membuat rasa cinta Tanah Air utuh berdiri kokoh dalam semangat jiwa dan sanubari. 

Jayalah Bangsaku, Jayalah Negeriku. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun