Mohon tunggu...
Leti Berliana Nur Alfullaila
Leti Berliana Nur Alfullaila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Ahmad Dahlan

Seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembudayaan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

16 Januari 2023   02:20 Diperbarui: 17 Januari 2023   06:15 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila, manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai naluri, akhlak, daya piker, dan sadar akan keberadaannya yang serba terhubung dengan sesamanya, lingkungannya, alam semesta, dan penciptanya. Kesadaran ini menumbuhkan cipta, karsa, dan karya untuk mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya dari generasi ke generasi (Sumarsono dkk 2007).

Perlu kita renungkan, Pancasila sebagai dasar Negara diwarnai oleh ketegangan, konflik, dan consensus bersama. Kondisi bangsa Indonesia yang dimasa kolonial selalu menempatkan warga Nusantara sebagai pihak yang terkalahkan banyak menginspirasi perumusan Pancasila. Para pendiri bangsa berhasil keluar dari rutinitas pandangan hidup bangsanya melalu penalaran dan kontemplasi yang brilyan (Hariyono, 2014).

Kata PANCASILA sendiri berasal dari kata “PANCA” berarti lima dan “SILA” berarti sendi, asas, dasar atau pengaturan tingkah laku dengan baik. Dengan demikian PANCASILA merupakan lima dasar yang berisi aturan atau pedoman yang mengatur tingkah laku kehidupan masyarakat Indonesia.

Berikut ini adalah nilai-nilai dalam lima sila Pancasila yang dapat diimplementasikan dalam kehudupan sehari-hari:

Bunyi sila ke-1 adalah "Ketuhanan Yang Maha Esa", berikut implemestasinya:

  • Meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya yang Mahasempurna.
  • Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan cara menjalankan semua perintah-Nya, sekaligus menjauhi segala larangan-Nya.
  • Saling menghormati dan menoleransi antarpemeluk agama yang berbeda-beda.
  • Menjaga kebebasan bersama menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
  • Tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain.
  • Tidak melakukan perbuatan yang melanggar agama.
  • Mewujudkan kehidupan yang damai tanpa memandang perbedaan agama.

Bunyi sila ke-2 adalah "Kemanusiaan yang adil dan beradab", berikut implemestasinya:

  • Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
  • Mewujudkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  • Mewujudkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  • Mewujudkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  • Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  • Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  • Berani membela kebenaran dan keadilan.
  • Menunjukkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Bunyi sila ke-3 adalah "Persatuan Indonesia", berikut implemestasinya:

  • Indonesia harus menjadi satu, walaupun terdiri dari ratusan suku, bahasa dan adat istiadat, Indonesia harus tetap menjadi satu kesatuan yang utuh. Ribuan pulau yang memisahkan wilayah satu dengan yang lain hendaknya tidak menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk meneruskan cita-cita para pejuang tanah air untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
  • Persatuan Indonesia sebagai upaya mempersatukan bangsa Indonesia yang kaya akan keberagaman dan perbedaan. Bangsa Indonesia yang memiliki ribuan bahasa daerah disatukan dengan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
  • Walaupun menjadi Negara yang heterogen, bangsa Indonesia harus menjaga nama baik dan mengharumkan nama Indonesia.
  • Walaupun beragam, masyarakat Indonesia perlu mendahulukan kepentingan umum agar tercipta persatuan dan kesatuan bangsa.
  • Dengan menerapkan nilai persatuan Indonesia, bangsa Indonesia akan memiliki jiwa nasionalisme dan patriotism yang tinggi.
  • Membentuk sikap rela berkorban untuk tanah air dengan mematuhi aturan yang berlaku dalam kehidupan.

Bunyi sila ke-4 adalah " Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan", berikut implemestasinya:

  • Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
  • Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  • Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  • Musyawarah untuk mencapai muafakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
  • Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
  • Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil.
  • Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  • Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
  • Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan.

Bunyi sila ke-5 adalah " Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia", berikut implemestasinya:

  • Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.
  • Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  • Menghormati hak orang lain.
  • Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
  • Suka bekerja keras.
  • Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
  • Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Berbagai implementasi Pancasila di atas, brarti Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, juga dijadikan sebagai dasar dalam membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui beberapa implementasinya, nilai-nilai Pancasila perlu diupayakan dalam berbagai bidang kehidupan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun