Mohon tunggu...
Fannisa Fitra
Fannisa Fitra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lilik Rahmawati

24 Maret 2019   19:47 Diperbarui: 24 Maret 2019   20:26 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lilik Rahmawati adalah seorang remaja kelahiran Pasuruan, Jatim. Ia lahir pada tangal 17 Agustus 2002. Lilik merupakan anak dari Aisyah dan Nastain sekaligus merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya bernama Rendi Kanaswati, dan adiknya bernama Nadirotul Nannah.

Saat kecil, Lilik tinggal di Pukul, Wonorejo, bersama orang tuanya. Ia juga bersekolah di taman kanak-kanak pukul dan pernah meraih prestasi yaitu juara 2 lomba menggambar. Saat lulus taman kanak-kanak, orang tua Lilik bercerai lalu lilik pun tinggal bersama ayahnya di pasuruan. Bersamaan dengan itu, Lilik melanjutkan pendidikannya di SDN Pleret 3. Saat SD, ia pernah mengikuti 2 lomba, diantaranya menari dan paduan suara.

Pada lomba menari, ia mendapatkan juara ketiga. Pada lomba paduan suara, bersama teman-temannya ia mendapatkan juara harapan 3. Saat duduk di sekolah dasar ini, ia mendapat ibu baru yang bernama Aisyah, yang kemudian melahirkan seorang bayi yang bernama Nadirotul Jannah. Saat itu Lilik sedang duduk dibangku kelas 5 SD.

Selepas SD, Lilik melanjutkan pendidikan di SMP A Wahid Hasyim. Di SMP ini ia mengikuti salah satu organisasi yang ada di sekolah yaitu OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Ketika lulus SMP Lilik sempat disuruh berhenti sekolah oleh kedua orang tuanya karena masalah finansial, karena pada saat itu juga orang tuanya harus membiayai daftar ulang kakaknya yang sedang dalam masa kenaikan kelas, dan adiknya yang akan memasuki Taman Kanak-kanak.

Ia merasa sedih dan ingin sekali melanjutkan sekolahnya akan tetapi, ia juga tidak mau membebani kedua orang tuanya, akhirnya ia bercerita kepada saudara yang memang akrab dengannya yang bernama Eka, ia menceritakan tentang perihal masalah keuangan tersebut. Mendengar hal tersebut, Eka berpendapat bahwa memang tidak seharusnya Lilik putus sekolah. Dan akhirnya Lilik dapat bersekolah dengan biaya bantuan dari Eka. Dan ia bersekolah di SMKN 2 Pasuruan. 

Saat di SMK pun Lilik sempat mendapat masalah. Ia sempat diusir dari ruang ujian karena belum membayar SPP dan dilarang mengikuti ujian sampai SPPnya ia lunasi. Kemudian ia menceitakan masalah tersebut kepada ibunya dan keesokan harinya ibunya datang kesekolah dan melunasi SPP tersebut.

Sampai saat inipun Lilik sangat bersyukur karena bisa melanjutkan sekolahnya. Sebagai bentuk rasa syukurnya tersebut, ia menjalani sekolahnya dengan baik, dan sangat aktif mengikuti kegiatan di sekolahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun