Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lansia Selalu di Sepanjang Hidup

2 Januari 2021   18:22 Diperbarui: 2 Januari 2021   18:23 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti di tulisan saya sebelumnya di "wanita aroma kopi ibu yang terbaik".

Lansia yang termasuk wanita super. Di masa tuanya dia masih mengasuh kami sampai semua tamat SMA. Sepanjang hidupnya sampai matanya rabun. Jiwa pekerja kerasnya tidak mau istirahat di rumah. Bahkan pada saat umur delapan puluh tahun masih ke ladang.

Berhentinya karena mata rabun. Beliau selalu bilang, bila badannya tidak bekerja akan terasa sakit semua. Keadaan berkata lain.

Selama hidup saya dari kecil sampai sekarang lansia selalu bersama. Sewaktu gadis merawat kakek serta bapaknya nenek. Mereka walau pun sudah lansia tetap berusaha mandiri tidak mau menyusahkan orang lain.

Begitu juga nenek yang biasa saya sebut wanita Aroma Kopi. Sampai sekarang dari saya menikah lansia masih bersama saya yaitu mertua.

Mertua hingga sekarang masih terlihat muda walaupun sudah berumur 74 tahun. Semangatnya itu lho. Sebelum matahari terbit beliau sudah berolahraga. Sepanjang hari tidak mau diam. Ada saja yang dilakukannya. Got rumah selalu kering dengan sabar pasti setiap hari dibersihkan olehnya.

Selain itu pembelajaran dari mertu. Tidak mau telat makan. Disiplin diterapkannya karena semasa mudanya pernah jatuh pingsan karena terlambat makan. Oleh karena itu beliau sangat disiplin dalam hal makan. Apapun itu yang membuatnya sakit sehingga sekarang tidak mau dia makan.

Nah ini pelajaran ini yang saya ambil dari beliau. Kita harus mendisiplinkan diri demi keselamatan dan kesehatan kita. Jangan menuruti keinginan daging.
Kelak saya bisa mendisplinkan diri seperti mertua terkasih.

Sumber gambar Dokpri
Sumber gambar Dokpri
Ada beberapa hal yang bisa kita ambil hikmahnya bersama mereka.

 1.  Ketangguhan hidup.

Nenek saya selama hidupnya tidak mau menyusahkan anak-anaknya. Hingga di akhir hayatnya. Beliau tidak mau tinggal di salah satu rumah anaknya. Ketegarannya dibuktikan di akhir hidupnya. Tetap di rumah tercinta. Meninggal di rumah sendiri lebih baik daripada di rumah orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun