Mohon tunggu...
Syaf Lessy
Syaf Lessy Mohon Tunggu... -

Ketika lidah kelu tak dapat lagi berkata-kata Ketika bibir kaku tak lagi mau keluarkan suara Hanya disini aku merasa Bisa tuangkannya menjadi kata

Selanjutnya

Tutup

Politik

89 Tahun Berkomitmen Menjaga dan Mengamalkan Sumpah

28 Oktober 2017   14:15 Diperbarui: 28 Oktober 2017   14:22 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

OLEH : JANDRI TUHUMURY
KETUA KORWIL VIII DPP ALUMNI PCTA / KADER GMNI CABANG AMBON 

Sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa indonesia memberi sebuah makna penting tentang kekuatan terbesar dalam sebuah perjuangan adalah PERSATUAN.  Hal ini dibuktikan dengan pengabaian perjuangan parsial atau kedaerahan dengan dasar kepentingan bersama atas nama bangsa yang lahir pada 20 mei 1908 sebagai awal Kebangkitan Nasional.

Berselang 20 tahun kemudian, persatuan itu menjadi tonggak Sakral atas di Ikrarkannya SUMPAH PEMUDA pada 28 Oktober 1928 yang kemudian berbuah manis sebagai jembatan emas proklamasi 17 Agustus 1945 .  hal ini tak lepas dari peran komponen terbesar bangsa indonesia yakni PEMUDA.

Bahkan, pemuda kembali menyatakan peran terbesarnya pada mei 1998 dengan gagasan dan perjuangan yang mulia sebagai awal reformasi. Kini sebagai kaum milenial yang hidup di era Global sebagai bentuk Peluang sekaligus Ancaman Pemuda di perhadapkan dengan tantangan dan bentuk perjuangan yang berbeda. Berbagai kompleksitas permasalahan kebangsaan datang dari luar maupun dari bangsa indonesia sendiri.

Berbagai kerancuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang terjadi pada bangsa indonesia, dewasa ini sungguh memprihatinkan dan menyadarkan banyak pihak bahwa apa yang terjadi sesungguhnya sudah sangat jauh dari apa yang di cita -- citakan oleh para pendiri bangsa ini. Penyebab paling mendasar adalah ketidakhadiran nilai-nilai pancasila dalam penyelenggaran negara.

Untuk itu, pemuda sebagai laksana cahaya di tengah redupnya semangat KeIndonesiaan itu sendiri, Pemuda di haruskan mampu eksis dalam menunjukan status dan peranya sebagai estafet pembangunan di masa depan.  Hal ini lantas dapat di wujudkan melalui Reorientasi diri dalam pengembangan pribadi secara potensial sebagai modal pemuda yang mandiri, inovatif , dan kreatif dalam menghindari pola konsumtif.

Seluruh kekuatan pemuda harus di lakukan secara kolektif dengan pendekatan kolaboratif yang tentunya kompetitif . dengan 3 konsep sakral kebangsaan pada isi sumpah pemuda, di harapkan mampu menjadi perekat pemersatu bangsa dalam mewujudkan Indonesia Hebat sebagaimana gagasan pemerintahan Jokowi-JK agar tak menjadi slogan belaka.

Di lain sisi, dalam menyikapi berbagai dinamika yang akhi-akhir ini kian menggerogoti sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara sekaligus ancaman terhadap persatuan dan kesatuan, maka langkah kritis dan solutif yang di harapkan dari Pemuda adalah melalui strategi pembudayaan dan permasyarakatan pancasila secara komprehensif sebagaimana ekstraksi pemikiran Bung Karno.

Nilai -- nilai pancasila juga menjadi perspektif etik dan moral dalam kehidupan sosial dan keberagaman budaya indonesia .Globalisasi dan perdagangan bebas yang telah memberikan pengaruh besar, membuat kita dalam posisi dilematis dan anomali. Sehingga, sejatinya filterisasi bagi derasnya arus progresifitas negatif globalisasi dunia dan pemandu kehidupan sosial budaya kita agar tetap berada pada track dan jati diri bangsa.

Perspektif KeIndonesiaan juga harus klarifikasi .KeIndonesiaan bukan sekedar entitas geografis , akan tetapi juga entitas kebangsaan yang tercermin melalui Bhineka Tunggal Ika .Tanpa pemahaman ini maka pancasila tidak dapat memiliki kekuatan untuk membangun karakter bangsa.

Maka Bung Karno memberikan syarat dalam memahami pancasila itu sendiri secara dialektis,  progresif , dan revolusioner yang bersumber pada Tuntutan Budi Nurani manusia (Social Conscience of Man ) yang Universal dengan pemikiran yang historis visioner.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun