Mohon tunggu...
Lesley Tehuayo
Lesley Tehuayo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Pattimura Personal blog https://betaleste.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Rumah Tangga Bukan Sekadar Bermain Rumah-rumahan

6 September 2020   05:28 Diperbarui: 6 September 2020   05:53 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pertengkaran dalam rumah tangga /pexels.com

Meningkatnya gugatan cerai di pengadilan agama akhir-akhir ini menjadi pusat perhatian. Meskipun tengah berada dalam kondisi pandemi COVID-19, tidak menjadi penghalang bagi masyarakat yang ingin mengajukan gugatan cerainya tersebut. Warga rela mengantri dan menunggu gilirannya. Protokol kesehatan pun berlaku.

Saking tingginya yang mendaftar gugatan cerai, Pengadilan Negeri pun akhirnya membatasi pendaftaran tersebut.

Pemandangan lain yang tak biasa ialah sebagian besar yang datang mendaftar bukanlah kaum adam. Sebanyak 80% adalah para isteri. Kebanyakan masalah yang diajukan pun terkait dengan ekonomi keluarga.                                

Pandemi COVID-19 meningkat--pendapatan menyusut--cerai

Efek pandemi COVID-19 dirasakan sebagian besar masyarakat Indonesia. Begitupun juga dengan bidang ekonomi. Hampir semua orang terkena imbasnya. Penghasilan pun menurun. 

Tak bisa dipungkiri, jika pandemi ini memaksakan orang memutar otak mencari tambahan pemasukan. Jika tidak, tidak ada penghasilan, makan pun susah.

Namun berbeda halnya dengan orang-yang dengan mudahnya meminta cerai di tengah pandemi ini. Bukannya mencari jalan keluar, malah mengambil jalan pintas. 

Cerai adalah jalan yang terbaik menurut mereka. Apakah tidak ada cara lain? Sudah tak sanggupkah hidup kekurangan sebentar saja? Tak sanggupkah untuk menyesuaikan diri?

Hanya karena masalah pemasukan yang kurang atau bahkan tidak ada, membuat anda berpikir mengakhiri rumah tangga. Nyatanya anda belum siap menghadapi realita ini. 

Cobalah bayangkan bahwa mungkin sebelum anda berumah tangga, anda memutuskan untuk menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing, dan mungkin saja anda berjanji untuk selalu bersama dalam suka mau pun duka,..Rumah tangga yang dibangun akan runtuh karena keinginan yang tak terpenuhi,..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun