Bisa juga kata Apel yang bisa berarti upacara atau buah tergantung bagaimana cara pengucapan dan penempatan katanya. Dari sini kita bisa melihat betapa pentingnya pelafalan yang tepat, karena pelafalan yang salah membuat makna dialog bisa jadi tidak tersampaikan dengan baik.
Untuk melatih pengucapan lafal yang tepat menurut Su Hyang, kita dapat melakukan latihan menggerakkan organ artikulasi dengan benar. Seperti bunyi untuk mengaktifkan bibir : Ma Ba Ta, Rahang : Ta Na Da, Lidah : La Li Lu, Hidung : Hong Kong Song. Lakukan latihan ini untuk melenturkan organ artikulasi.
Selain lafal yang tepat, kita juga harus menatap lawan bicara kita, sehingga mereka tidak merasa bahwa kita tidak tertarik berbicara dengan mereka. Jika tidak mampu menatap mata lawan bicara, kita bisa menatap alis, atau ujung hidung atau dahinya. Saat wawancara kerja ini bisa menjadi nilai tambah karena tim pewawancara akan memberi nilai positif saat kita menatap mata mereka ketika wawancara.
Berbicara Dengan Jelas Dan Percaya Diri
Pengucapan artikulasi yang jelas dan kepercayaan diri yang kuat akan membuat kita berbicara dengan mantap. Oleh sebab itu penting sekali untuk berlatih sesering mungkin dan menguasai topik yang akan dibicarakan. Pujian dan salam seperti tidak bernyawa jika kita ucapkan tidak dengan antusias dan percaya diri.
Apalagi jika kita berbicara di hapadan banyak orang, rasa percaya diri sangatlah penting. Hindari menggunakan kalimat-kalimat “saya banyak kekurangan..”, “bahannya memang biasa saja..”, “saya tidak sempat mempersiapkan dengan baik..”, dan lain-lain yang dapat mengungkapkan kelemahan kita. Lawan bicara akan termakan oleh ucapan kita jika kita mengatakan kata-kata dengan jelas dan percaya diri.
Ekspresi Dan Bahasa Tubuh Sesuai Dengan Ucapan
Menurut De Petter dan Hearchi, 2003, ada tiga tipe manusia dalam belajar atau menangkap informasi yang disampaikan yaitu pertama Manusia visual, dimana ia akan secara optimal menyerap informasi yang dibaca atau dilihatnya, kedua Manusia auditori, dimana informasi yang masuk melalui apa yang didengarnya akan diserap secara optimal.
Ketiga Manusia kinestetik, dimana ia akan sangat senang dan cepat mengerti bila informasi yang harus diserapnya terlebih dahulu “dicontohkan” atau ia membayangkan orang lain melakukan hal yang akan dipelajarinya. Dari penjelasan ini kita dapat mengerti bahwa tidak semua orang mampu memahami suatu hal hanya dengan kata-kata atau dengan kata lain dalam menyampaikan pesan ternyata dengan kata-kata saja tidak cukup.
Kita perlu menggunakan gestur atau bahasa tubuh yang tepat untuk menunjukkan kesungguhan ucapan kita.tertawalah saat menceritakan sesuatu yang menyenangkan dan kepalkan kedua tangan saat menunjukkan keyakinan yang kuat.
Pakar komunikasi nonverbal Amerika, Tonya Reiman menulis dalam buku “The Power of Body Language” mengatakan “ orang yang memakai gestur berkesinambungan dan mirip dengan pola bahasanya akan merasakan kekuatan yang tidak dapat diidentifikasi dan terlihat seperti pembicara andal dengan wawasan yang baru dan kaya.