Melalui UU No 32 Tahun 2009, pemerintah memberikan perhatiannya terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Penerbitan UU tersebut diharapkan dapat memberikan kesadaran bagi masyarakat akan fungsi lingkungan bagi kelangsungan hidup kedepannya. Lingkungan hidup menjadi sebuah aspek yang tidak dapat diabaikan dalam menjalani sebuah aktivitas. Tidak terkecuali dengan kegiatan yang dilakukan di sektor industri. Kabupaten Rembang kini mulai berkembang dan telah membuka banyak peluang industri untuk masuk ke wilayah ini.
Salah satunya adalah industri kimia - bahan bangunan / industrial chemicals - building materials dengan jumlah 1.299 perusahaan per tahun 2018 (BPS 2018).
Pembangunan Industri PT Semen Gresik Rembang merupakan proses industrialisasi yang didirikan di Kabupaten Rembang, tepatnya di Kecamatan Gunem. Dengan berdirinya cabang dari PT Semen Gresik ini di Kabupaten Rembang, pastinya akan mampu menyerap tenaga kerja dari penduduk lokal tersebut.
Pendirian industri pasti tak lepas dengan timbulnya eksternalitas, baik itu yang sifatnya positif maupun negatif. Eksternalitas dapat terjadi ketika beberapa kegiatan dari produsen dan konsumen memiliki pengaruh yang tidak diharapkan terhadap produsen dan atau konsumen lain. Eksternalitas terjadi apabila tindakan seseorang mempunyai dampak terhadap orang lain tanpa adanya kompensasi sehingga timbul inefisiensi. Eksternalitas dapat disebut sebagai eksternalitas positif apabila kegiatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok memberikan manfaat pada individu atau kelompok lainnya. Misalnya adalah perbaikan pengetahuan di berbagai bidang, seperti ekonomi, kesehatan, kimia, fisika memberikan eksternalitas positif bagi masyarakat.
Menurut Kaldor (dalam Kilavuz, 2012), industri manufaktur disebut mesin pertumbuhan dan menciptakan eksternalitas positif dalam perekonomian. Hal ini karena peningkatan skala sektor industri dapat meningkatkan hasil investasi, sehingga terjadi eksternalitas positif dalam perekonomian secara umum dan mempercepat pertumbuhannya ekonomi.
Adapun eketernalitas negatif terjadi ketika kegiatan yang dilakukan individu atau kelompok memiliki pengaruh yang merugikan bagi individu atau kelompok lain. Polusi merupakan salah satu contoh eksternalitas negatif. Terjadinya proses produksi di sebuah lokasi pabrik akan memberikan eksternalitas negatif saat perusahaan tersebut membuang limbahnya ke sungai yang berada di sekitar perusahaan. Penduduk sekitar sungai akan mengalami dampak kerugian berupa masalah kesehatan dan berkurangnya ketersediaan air bersih.
Adanya kegiatan industri di suatu daerah menimbulkan dampak bagi masyarakat sekitar pada khususnya. Dampak yang ditimbulkan diantaranya adalah dampak sosial-ekonomi dan lingkungan. Perusahaan/industri yang mendidirikan perusahaan mempunyai tuntutan sosial. Tuntutan sosial pada perusahaan muncul sebagai aplikasi pertanggungan jawab dari perusahaan pada seluruh stakeholder utamanya. Stakeholder
terdiri dari karyawan, pembeli, investor/nasabah, pemerintah, masyarakat dan kelangsungan lingkungan hidup bagi generasi penerus. Hal ini karena adanya opportunity cost yang ada dengan adanya pembangunan industri tersebut.
Eksternalitas atau dampak industrialisasi dari PT Semen Gresik Rembang ini yang terjadi pada masyarakat khususnya masyarakat sekitar yang ditinjau dari segi ekonomi adalah masyarakat sekitar memperoleh peningkatan pendapatan. Kebijakan pemerintah yang mendukung perkembangan industri (termasuk IKM) akan mengakibatkan kesempatan kerja di bidang industri makin terbuka. Peningkatann pendapatan terjadi sebagai efek adanya lapangan pekerjaan baru yang muncul untuk bekerja di PT Semen Gresik tersebut. Mereka pun dalam artian PT Semen Gresik ini, juga memberikan bantuan pada bidang pendidikan melaui program beasiswa serta pelatihan kerja. Eksternalitas negatifnya sendiri muncul dan berdampak pada Pabrik Semen itu sendiri, yakni pengeluaran biaya menjadi bertambah untuk berobat akibat debu yang ditimbulkan, sehingga masyarakat sekitar umumnya terkena penyakit saluran pernapasan dan sakit mata. Namun, ini menjadi sebuah nilai positif bentuk pertanggung jawaban dari pabrik tersebut.Â
Dampak sosial pembangunan pabrik semen ini diantaranya muncul kecemburuan sosial antar warga yang bisa bekerja di pabrik semen dan tidak bekerja di pabrik. Dari pihak CSR pabrik semen, memberikan program bedah rumah tidak layak huni dalam kurun waktu 1 tahun sekali serta pembangunan sarana pendidikan SMK kejuruan di Kecamatan Gunem.
Dari segi lingkungan, masyarakat merasakan adanya polusi udara dan kebisingan saat pabrik beroperasi akibat debu dari kendaraan operasional proyek dan suara yang ditimbulkan saat pengeboman batu gamping.