Gelisah kata tidak baku dari kelisah. Memiliki arti tidak tidak tentram, selalu merasa khawatir (tentang suasana hati); tidak sabar lagi dalam menanti dan sebagainya, demikian penjelasan dari kamus KBBI V.
Seringkali sebagai manusia merasakan hal ini. Entah apa yang menyebabkannya, rasa ini muncul secara tiba-tiba. Dalam kesendirian rasa ini sering muncul, menjelang tidur malam perasaan ini sering muncul, bahkan ketika diri ini senang kegelisahan muncul. Tidak ada dasar yang jelas mengapa bisa muncul secara tiba-tiba.
Berdasarkan pengalaman yang sudah dilewati, biasanya kegelisahan hati ini muncul karena risih dalam melihat keadaan di sekitar diri. Mungkin saja gelisah karena melihat banyaknya kekacauan yang terjadi dalam negeri ini yang menyebabkan banyak orang yang tertindas, merisaukan dalam membayangi masa depan, atau gelisah dengan perubahan yang terjadi.
Ini semua wajar terjadi karena manusia memiliki perasaan. Manusia memiliki kepekaan yang lebih dalam daripada semua makhluk yang ada di dunia ini. Manusia ada sense of crisis yang membuat dirinya akan selalu berpikir dan bertindak maju. Dalam keadaan krisis, manusia akan berusaha untuk mendorong dirinya untuk keluar dari keadaan tersebut.
Kembali pada kegelisahan, rasa tidak nyaman akan selalu ada, semakin dewasa kegelisahan itu akan semakin besar dan semakin kompleks. Banyak yang dikerjakan namun dengan keterbatasan ruang dalam bergerak mencari solusinya. Inilah sebabnya kegelisahan selalu ada.
Terkadang sebagai manusia merasa takut akan hal yang tidak penting untuk dipikiri, perasaan gagal, dikhianati, bahkan ditinggalkan. Namun itu semua adalah bagian dari proses, akan ada saatnya sebagai diri akan berjuang sendirian tanpa orang lain dalam menemukan jalan keluar dari kegelisahan.
Dalam perjalanan akan menemukan orang baru yang bisa memberikan suatu solusi dalam pemecahan gelisahan tersebut.
Namun, kegelisahan hati yang ditusuk oleh Allah sendiri hanya bisa sembuh oleh Allah. Yang artinya adalah kegelisahan itu akan sembuh disaat manusia mencapai puncak dirinya, yaitu kematian. Selama manusia hidup, bahkan ketika manusia sudah berumur, ia akan selalu gelisah terhadap sekitarnya.