Mohon tunggu...
Leonardo Juan Ruiz Febrian
Leonardo Juan Ruiz Febrian Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Manusia yang penuh mimpi. Suka memikirkan dan menulis yang penting dan tidak penting.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Yang Bodoh Nurut, Yang Pinter Cuan

23 April 2021   09:40 Diperbarui: 23 April 2021   09:48 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto : https://www.cnbcindonesia.com)

Halo semua, apa  kabarnya ? semoga kita baik-baik saja dan selalu sehat. Bersyukur atas apa yang telah diberi dan bersyukur atas apa yang kita miliki.

Tetap semangat dalam menjalani bulan puasa kali ini. Meskipun suasana puasa berbeda daripada bulan-bulan puasa lainnya.  Sepertinya untuk kali kita harus menahan diri kembali untuk bertemu dengan sanak saudara di kampung halaman, karena ada perketatan larangan mudik.

 Pemerintah menambahkan aturan baru terkait larangan mudik jelang Idul Fitri 1442 H. Surat Satgas Covid-19 ini mengatur tentang pengetatan persyaratan mudik pada 22 April sampai 5 Mei 2021 dan 18 Mei sampai 24 Mei 2021, dan melengkapi ketentuan peniadaan mudik pada 6-17 Mei yang ditegaskan tetap berlaku. ( https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210422165904-25-633568/pemerintah-perketat-aturan-mudik-22-april--24-mei-2021)

Untuk tulisan kali ini gua pengen cerita tentang bagaimana orang yang bodoh nurut, dan orang yang pinter dapat cuan. Apa sih cuan ? cuan adalah untung.  Ini berdasarkan pengalaman gua pribadi yang mengamati kegiatan orang-orang di sekitar lingkungan gua.

Jadi begini gua tinggal di lingkungan dengan keadaan orang-orang di sekitar gua itu ekonomi menengah ke bawah. Jadi bisa dibayangin dong, mulai dari pemahaman mereka, pemikiran, dan tindakan yang mereka lakukan. 

Mungkin ga cuma di lingkungan di sekitar rumah gua dong tapi yang lainnya juga. Karena keadaan mereka ekonomi menengah ke bawah, orang-orang  muda yang ada di situ hanya mengandalkan orang tua mereka saja dan mereka tidak bekerja. Tentu saja hal ini menimbulkan keresahan dan membuat geram, udah ga bekerja, miskin, tetapi kerjaannya main  game dan ngerokok, memang ga ada salahnya sih main game sama ngopi, tetapi jika dilakukan berjam-jam dan teriak-teriak saja itu sama saja bodoh. 

Gua harus jujur, gua benci dengan orang yang merokok tidak tau tempat, kenapa? pertama dia menimbulkan polusi udara dan kedua mengambil hak-hak dasar orang untuk mendapat udara bersih. Gua sering berpikir mereka yang ngerokok ini apa ga sadar bahwa mereka sudah diperbudak dengan orang yang membuatnya, orang yang membuatnya saja tidak merokok, tapi orang yang sudah miskin dan malas ini malah menghabiskan duitnya untuk hal yang tidak berguna. Sedangkan yang pemilik dari perusahaan rokok ini mendapat uang dari orang yang diperbudak ini, untuk pemerintah kalau bisa rokok tuh dimahalin aja. 

Bermain game, ga salah sih, tapi kalau main sampe subuh lalu teriak-teriak apa itu dibenarkan ? gua rasa telah terjadi perubahan, bagaimana kontrol kita terhadap teknologi tidak bisa dikendalikan lagi. Terkadang dengan fokus bermain game kita lupa akan lingkungan kita, lupa dengan orang tua dan waktu yang ada.

Jika bermain game terus menjadi pro player itu ok lah, tapi kalau main game cuma jadi beban dan sampah masyarakat ya buat apa. Terkadang dengan bermain game kita juga ga sadar bahwa waktu yang kita gunakan untuk bermain sama dengan membayar povider gamenya. Jadi wajar saja yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin.

Selalu gunakan akal sehat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun