Mohon tunggu...
Leo Kennedy
Leo Kennedy Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Membaca Peluang PDI Perjuangan di Pilgub Sumut 2018

28 Desember 2017   07:01 Diperbarui: 28 Desember 2017   08:10 6613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kandidat Calon Gubernur Djarot Syaiful Hidayat

BEGITU resmi ditugaskan PDI Perjuangan untuk menjadi kandidat calon gubernur di Pilgub Sumut 2018, Djarot Syaiful Hidayat langsung menyatakan siap bersedia. Maka selang dua hari dari penugasan tersebut, Djarot langsung terbang ke Medan membawa semua keluarganya untuk melakukan konsolidasi partai demi pemenangan Pilgub 2018 nanti.  

Kedatangan Djarot ke Medan juga disambut penuh suka cita. Bahkan #DjarotUntukSumut1 langsung menjadi trending topik selama beberapa hari di Medan. Hal ini mengisyaratkan bahwa Djarot diterima dengan tangan terbuka dan relatif tidak ada penolakan langsung terhadapnya.  

Djarot menjadi salah satu kandidat terkuat dari luar daerah yang diusung oleh PDI Perjuangan. Tentunya kansnya cukup besar untuk bisa merebut kemenangan di Sumut. Berbekal dengan track recordnya sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Walikota Blitar, Djarot diharapkan mampu mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah Sumut termasuk mencari solusi dari krisis energy yang terjadi di Sumut sejak beberapa dekade terakhir.

Selain Djarot, PDI Perjuangan masih memiliki calon kuat lain yaitu Maruarar Sirait atau Bang Ara, dan Sukur Nababan. Sebenarnya masih ada kandidat yang potensial seperti Trimedya Panjaitan, Efendi Simbolon dan Mindo Sianipar namun ketiga tokoh ini kurang berminat untuk maju dalam Pilgub Sumut 2018. 

Ibarat etalase, ketiga cagub dari PDI Perjuangan ini dimunculkan untuk mengukur tingkat elektabilitas masing-masing calon tersebut. Baru setelah itu PDI Perjuangan bisa menentukan sikap pada Januari 2018 mendatang untuk memberikan rekomendasi kepada salah satu kandidat gubernur tersebut. 

Namun sebelum rekomendasi itu terpilih, peta politik sudah bisa dibaca sejak awal. Berdasarkan kalkulasi politik di Pilgub Sumut 2018, tidak ada satu parpol pun yang berhak sendirian mengusung pasangan calon, karena memang tidak ada yang mendapat 20 kursi atau 20 persen suara pada Pileg 2014. Partai Golkar yang mendapat suara terbanyak pun hanya mendapatkan 17 kursi di DPRD Sumut. 

Posisi kedua ditempati PDI Perjuangan Sumut dengan 16 kursi. Lalu, Demokrat 14 kursi, Gerindra 13 kursi, Hanura 10 kursi, PKS 9 kursi, PAN 6 kursi, NasDem 5 kursi, PPP 4 kursi, PKB 3 kursi dan PKPI 3 kursi. Dengan penyebaran yang merata tersebut maka masing-masing parpol akan berkoalisi mendukung pasangan calon mereka di Pilgub Sumut 2018 mendatang. 

Selain PDI Perjuangan, calon petahana yaitu Gubernur Sumut Tengku Erry Nuryadi berniat untuk maju kembali di ajang Pilgub Sumut. Sebagai kader Nasdem, Tengku Erry masih mencari-cari siapa yang layak untuk menjadi pasangannya. 

Sebelumnya, Tengku sempat mengumumkan berpasangan dengan Ketua Golkar Sumut Ngogesa Sitepu, namun duet keduanya kandas karena masing-masing ingin menjadi Gubernur. Ngogesa Sitepu yang juga sekaligus Bupati Langkat itu tidak mau menjadi wakil Gubernur.
Tengku Erry kembali digembar-gemborkan bisa berpasangan dengan Sihar Sitorus yang merupakan putra dari pengusaha terkenal Sumut DL Sitorus. Sebagai pengusaha, Sihar aktif dalam dunia sepak bola Sumut dan dekat dengan masyarakat. 

Sosoknya juga mudah diterima, dimengerti, dan dipahami oleh masyarakat Sumut. Sebab, Sihar merupakan sosok yang santun dan rendah hati, serta memiliki wawasan tinggi tentang Sumut. Sebagai putra daerah, tentunya Sihar sangat paham dengan Sumut. 

Sayangnya, Sihar masih belum teruji untuk menggedor pembangunan infrastruktur apalagi sampai harus interkoneksitas dengan masing-masing wilayah di Sumut. Sampai saat ini belum ada deklarasi dari keduanya untuk maju berpasangan di Pilgub Sumut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun