Tak sampai di situ, Rusia dan rekannya Tiongkok serta Teheran melakukan manuver moneter yang mengancam USA dan status quo kejayaan minyak Saudi.
No Dolar..!!! Ya, strateginya adalah menghancurkan penguasaan global oleh mata uang Dolar.
Mereka tidak akan menggunakan mata uang dolar amerika Serikat untuk transaksi minyaknya, yang dapat saja berimbas pada semua transaksi.
Aksi balasan tampak jelas, Iran meminta sisa hutang minyak beberapa negara dibayar menggunakan Euro, sebelum terkena embargo negara seperti Yunani, Itali, Belanda dan Jepang, belum sempat melunasi pembayaran minyak.
Yunani dan Itali, akan membayarkan sisa hutang sebesar 4 miliar dolar dengan menggunakan euro, Belanda dan Jepang juga telah sepakat untuk membayar menggunakan matauang Uni Eropa.
Tak berbeda, Rusia, dengan lantang juga meminta penggunaan mata uang Rubel dalam transaksi minyak di pasar internasional ICE London.
Belum cukup tekanan, Rusia telah meneken kesepakatan untuk menjual minyak kepada China, dengan menerima pembayaran dalam bentuk mata uang Yuan. Sebagai kunsumen energi terbesar di dunia, China, dapat menekan suplaier minyak yang lain untuk menerima Yuan sebagai pembayaran.
PETRO DOLAR
Mendunianya mata uang Dolar USA merupakan buah kerjasama antara Saudi dan amerika Serikat. Menunjukkan betapa keduanya merupakan sekutu terdekat.
Petrodolar merupakan kebijakan pembayaran transaksi minyak dunia dengan menggunakan dolar, diperkenalkan oleh penghasil minyak utama dunia, Arab Saudi.
Semuanya kembali sekitar Desember 1974, dalam pemerintahan Richard Nixon, Perbendaharaan Negara USA dan Perbendaharaan Negara Arab Saudi, menandatangani kesepakatan antara keduanya.