Mohon tunggu...
lentera di bukit jimbaran
lentera di bukit jimbaran Mohon Tunggu... profesional -

lahir di jakarta, tumbuh, malang melintang dalam kehidupan metropolis jakarta dengan segala hiruk pikuknya dan ketika orde baru tumbang lalu hijrah ke Bali, sampai sekarang. senang menulis apa saja, mengolah kata-kata menjadi kalimat-kalimat dan paragraf, selain untuk ungkapkan rasa dan pikir, juga dalam rangka karsa-nya sebagai lentera, berbagi terang yang menghangatkan kepada sekitar. saat ini masih tetap berproses menjadi \\\"manusia yang adaptable, understanding, dan rahmat bagi alam semesta\\\".

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fanatisme Lentera

24 Februari 2010   01:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:46 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

ada yang kirim pesan pada inbox di FB:
"aku sudah kirim permintaan gabung atau nge-fans untuk group ...... kok gak direspons?"

banyak sudah permintaan seperti itu.

sama halnya ketika ada yang mengomentari tulisan lentera di kompasiana;
'........... semoga Anda bukan orang Islam'.

Duh, miris juga hati lentera.

Sebab sejatinya, lentera adalah sosok yang tidak introvert, dia sangat ekstovert, sangat terbuka. dia senang pelajari segala sesuatu dengan sungguh-sungguh. tidak fanatis pada hal-hal tertentu. tidak fanatis pada suatu agama, meski dia telah pelajari dengan tekun satu agama dan kenali agama-agama lain, tidak fanatis dengan kesukuan, bahkan tidak fanatis dengan keperempuanannya.

kelompok yang sebesar agama yang telah dilegalkan pun tak membuat lentera tertarik untuk bergabung secara fanatis, apalagi kelompok-kelompok kecil, yang mulai banyak bermunculan.

lentera hanya ingin mengalirkan energi hidupnya, apa adanya secara sederhana saja supaya tetap menjadi manfaat bagi sekitarnya tanpa pilih kasih, tanpa pandang sayang, seperti sifat Rahman dan Rahimnya Sang Khalik, pencipa semesta.

Jadi, maaf teman jika telah membuat kecewa, dan terima kasih atas pengertiannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun