Mohon tunggu...
Lensa Dakwah
Lensa Dakwah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menebar Kebaikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Islam Way Of Life

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pembakaran Al Quran: Bukti Penghinaan terhadap Islam

7 September 2020   15:05 Diperbarui: 7 September 2020   15:01 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pihak kepolisian Swedia menyebut, kelompok fanatik sayap kanan di Kota Malmo, Swedia Selatan melakukan pembakaran salinan Alquran. Dalam keterangannya, kejadian itu memicu kerusuhan setelah lebih dari 300 orang berupaya memprotes perihal itu.

Kantor berita TT juga melaporkan bahwa pembakaran yang dilakukan oleh kelompok fanatik itu, awalnya disiarkan secara daring dan diunggah di media sosial. Mengutip Saudigazette, Ahad (30/8), kerusuhan itu terjadi pada Jumat sore lalu di sekitar wilayah yang didominasi oleh migran (republika.co.id, 30/08/20200.

Demonstrasi anti-Islam di Swedia dan Norwegia yang berujung pelecehan terhadap Al Qur'an banjir kecaman dari berbagai pihak, salah satunya pemerintah Indonesia. Aksi pelecehan Al-Qur'an dinilai tindakan provokatif dan melukai umat muslim dunia.

Sebelum pemerintah memberikan pernyataan, organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam di Indonesia mengecam aksi pembakaran dan peludahan terhadap Al-Qur'an di Swedia. Di samping itu, pemerintah Indonesia mengecam publikasi kembali karikatur Nabi Muhammad oleh tabloid Charlie Hebdo (news.detik.com, 05/09/2020).

Pelecehan terhadap Islam dan pemeluknya terus berulang. Masih segar diingatan kita terjadi pembakaran Al Qur'an oleh seorang pastor di tanah Eropa. Kemudian disusul dengan kasus terbaru yang terjadi di Swedia. 

Meskipun jauh sebelum itu kita dapati juga pelecehan terhadap Al Qur'an di penjara Guantanamo, dimana Al Qur'an dijadikan pembungkus pembalut tentara wanita yang berjaga disana.

Kaum muslim pun tak lepas dari tindakan semena-mena dari kaum pembenci Islam. Penduduk Rohingnya yang tidak jelas statusnya karena tindakan biadab dari negaranya sendiri. Muslim di Palestina yang terjajah di tanah mulia oleh Zionis Israel laknatullah.

Saudara muslim kita di Uighur yang dicuci otaknya di kamp yang dibangun oleh pemerintah Cina yang kejam. Penembakan massal terhadap muslim di Australia. Sampai kapan kita akan mengalami hal ini ?

Islam dan kaum muslim akan tetap menjadi korban kebiadaban para pembenci Islam selama tidak memiliki junnah. Nabi Muhammad Saw bersabda:

"Sesungguhnya al-Imam (Khalifah) itu perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan) nya." (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll)

Fungsi junnah dari Khalifah ini tampak ketika ada Muslimah yang dinodai kehormatannya oleh orang Yahudi Bani Qainuqa' di Madinah, Nabi saw melindunginya, menyatakan perang kepada mereka, dan mereka pun diusir dari Madinah. Selama 10 tahun, tak kurang 79 kali peperangan dilakukan Rasulullah Saw, demi menjadi junnah bagi Islam dan kaum Muslim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun