Mohon tunggu...
Lyfe Pilihan

Ayah Bunda, Aku Sudah Besar

15 November 2018   16:43 Diperbarui: 15 November 2018   16:44 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kehidupan remaja di era sekarang ini sangat rentan terhadap pergaulan yang semakin bebas. Salah menyikapi keadaan sosial juga akan berakibat fatal terhadap prilaku anak. Pada saat usia remaja ini kehidupan sosialah yang menjadi tolak ukur dari prilaku anak remaja. Kenapa? Karena pada masa ini anak mengalami masa pubertas, dimana anak mengalami perubahan dari fisik, cara berfikir dan psikologinya. Nah, gimana nih cara untuk mengasuh anak usia seperti  ini dengan benar? anak yang mengalami pubertas atau remaja sudah mulai mengerti dengan kehidupan sosial tanpa harus mengikat orang tuanya. 

Sebagai orang tua tentu sudah memahami karakter anaknya, dan baik buruknya anat tersebut. Dengan mengetahui karakter anak orang tua dapat memberikan pengasuhan yang membuat anak itu merasa nyaman untuk selalu dekat dengan kedua orang tua. orang tuanya juga harus memberikan ruang dan waktu ketika anak ingin mencurahkan hatinya. 

Ketika anak merasa nyaman dengan orang tuanya, pengalaman yang baru dia dapat dari lingkungan sosialnya akan di diskusikan dengan orang tuanya, apakah pengalaman yang didapat dari lingkungannya itu patut dicontoh untuk diterapkan atau tidak. Orang tua juga harus mampu memberikan arahan dan bekal kepada anak untuk bersosial dengan lingkunganya. 

Agar anak dapat mandiri dalam mengambil nilai positif yang ada di masyarakat dan dapat menerapkan pada kebidupan sosialnya pula. Oang tua juga harus sering menjalin komunikasi yang aktif terhadap anak, guna untuk menjalin kedekatan kepada anak. Dengan menjalin komunikasi aktif, orang tua secara tidak langsung mampu mengawasi anak. walapun anak tidak mengungkapkan apa yang di rasakan. Namun sebagai orangtua, jika mendapati perbedaan terhadap anaknya. 

Senantiasa orang tua akan paham kondisi anak tersebut. kemudian orangtua harus mendekati anak agar mempunyai keberanian untuk mengatakan hal yang harus dibicarakan kepada orang tuanya. Orang tua juga harus membangun pendekatan emosional kepada anak guna meredap kekesalanya terhadap suatu hal karena sifat yang terjadi pada usia remaja emosinya itu berbentu abstrak. Jadi, dia tidak akan memberontak ketika marah. Namun lebih kediam dan meratapi apa yang dia rasakan. 

Situasi seperti ini orang tua harus memberikan motivasi kepada anak untuk bangkit dari keterpurukannya dan mampu menjalankan hari-harinya dengan baik, maka dari itu membangun pendekatan emosional kepada anak pada masa ini sangatlah penting. Nah, sebagai anak remaja juga, pandailah untuk mengambil nilai positif pada masyarakat. 

Mana yang harus kita ambil dan di terapkan lagi untuk kehidupan kita. mengambil nilai positif disini juga tidak harus memilih-milih teman-teman yang baik tapi usahakan kalian bisa masuk dalam semua karakter temannya kalian. Jika kalian bisa seperti itu memungkinkan kalian untuk untuk tukar pengalaman dengan orang lain. 

Sebagai anak pun kita tidak boleh  mengotori kepercayaan orang tua kita, kalo orang tua kita membimbing kita dengan baik, menyayangi kita dengan sepenuh hati, merawat dan menjaga kita hingga sebesar ini. Masak kita mau mengotorinya dengan berbuat yang tidak sesuai dengan bayangan orang tua, setidaknya kita menjaga kepercayaan oran tua dengan cara ini  saja mungkin orang tua akan kalian akan lebih bangga kepada kalian. 

Bergaul bebas itu tergantung pada diri kalian, bagaimana kalian dapat menyikapi pergaulan diri kalian sendiri, kalau pergaulan kalian merasa menyimpang dari norma atau aturan orang lebih baik dihindari. Agar tidak merugikan kalian apabila sudah terjerumus.

                                                     

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun