Mohon tunggu...
LemonJake
LemonJake Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Debat Keempat Pilpres 2019, Indonesia Maju Vs Indonesia Rasa Orde Baru

31 Maret 2019   19:29 Diperbarui: 31 Maret 2019   19:38 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi-Prabowo Bersalaman Usai Debat, foto:suara.com

Debat Keempat Pilpres 2019 yang digelar pada Sabtu (30/3), menjadi ajang pembeda antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Di sinilah publik bisa mengetahui cara pandang capres nomor urut 01 dan capres nomor urut 02.

Perbedaan cara pikir itu pun semakin terasa saat keduanya memaparkan visi-misi.

Dalam gagasan besar untuk lima tahun mendatang, Jokowi memperkenalkan sebuah program di bidang pemerintahan, yakni Digital Melayani yang disingkat "Dilan".

Jokowi meminjam nama tokoh di novel karya Pidi Baiq yang kemudian dijadikan film itu untuk memperkenalkan program baru dalam bidang pemerintahan.

"Di bidang pemerintahan, diperlukan program Dilan, digital melayani," kata Jokowi saat memaparkan visi dan misi di awal  Debat Capres Keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Minggu (30/3).

Untuk mewujudkan program Dilan, Jokowi menggagas reformasi pelayanan publik jika terpilih untuk periode kedua. Dia mengusung pelayanan publik berbasis elektronik.

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga mengusulkan penyederhanaan kelembagaan pemerintahan. Jokowi juga menginginkan penajaman fungsi lembaga kenegaraan yang sudah ada.

"Yang ketiga, peningkatan kualitas SDM (sumber daya manusia) aparatur. Yang keempat reformasi tata kelola," ujar Jokowi dengan mantap.

Berbeda dengan Jokowi, Prabowo justru menampik gagasan tersebut. Ia justru mengulang kembali gagasan lama, seperti slogan "anti-korupsi, bocor, dan kekayaan yang mengalir keluar negeri", tanpa penjabaran yang detail dan seperti apa mewujudkannya.

Praktis, tak ada narasi yang baru sama sekali.

Prabowo sebenarnya mengakui bahwa teknologi informatika (seperti yang digagas Jokowi) adalah vital bagi pemerintahan, namun dia memilih untuk mengutamakan pembenahan SDA, daripada kebaruan dalam penerapan electronic government.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun