Mohon tunggu...
LemonJake
LemonJake Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Arus Baru Ekonomi Indonesia dan Slogan Merakyat

4 Desember 2018   16:00 Diperbarui: 4 Desember 2018   15:59 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arus Baru Ekonomi Indonesia diusung oleh KH. Ma'ruf Amin dalam kontestasi politik pada Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019. Konsep ini bukan barang baru, tetapi sudah banyak didengar masyarakat karena beberapa eksperimentasinya sudah dilakukan.

Dalam konsep ini, pemberdayaan rakyat adalah kunci utamanya. Ekonomi akan dibangun dari bawah dan melibatkan rakyat secara luas sebagai subyek utamanya. Dalam hal ini, rakyat dijadikan pusat pembangunan, bukan sekadar pelengkap saja.

Konsekuensi panjangnya, pemerataan akan terjadi, baik dari di tingkat masyarakat maupun antar daerah. Berkurangnya disparitas ekonomi dan pembangunan itu akan mendorong hadirnya cita-cita bersama dalam sila kelima Pancasila, 'Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia'. Inilah cita-cita tertinggi dari Arus Baru Ekonomi Indonesia.

Dalam beberapa kesempatan KH. Ma'ruf Amin menerangkan bahwa kita harus mulai membalik paradigma dan pola pembangunan yang telah lama dianut. Bila dulu pembangunan itu dari atas, maka sudah saatnya kita mulai pembangunan itu dari bawah.

"Saya mengusung arus baru ekonomi Indonesia. Karena arus lama melahirkan konglomerasi dengan harapan menetes ke bawah melalui 'trickle down effect', tetapi ternyata tidak menetes. Karena itu pembangunan ekonomi harus kita balik. Arus baru ini merupakan ekonomi Pancasila, dalam rangka mengimplementasi sila ke-5 Pancasila," kata Kiai Ma'ruf sebagaimana dilansir dari IDN Times, pada Senin (17/9).

Dalam program ekonomi tersebut, Kiai Ma'ruf akan membangunkan kelompok ekonomi lemah. Caranya bukan dengan melemahkan golongan yang kuat, melainkan dengan menguatkan yang lemah. Itu dilakukan dengan kolaborasi kemitraan antara pelaku ekonomi yang kuat dengan lemah.  

"Bukan membenturkan yang lemah dengan yang kuat, melainkan bagaimana melakukan kolaborasi kemitraan antara yang kuat dan yang lemah sehingga menjadi kesejahteraan bagi seluruh rakyat," kata Ma'ruf Amin

Karena itu program Arus Baru Ekonomi Indonesia ini selaras dengan Nawacita. Sebelumnya, visi pembangunan Jokowi ini berusaha menghilangkan kesenjangan antar daerah dengan membangun infrastruktur, menyamakan harga BBM Jakarta dengan Papua, membangun konektivitas antardaerah, dan menumbuhkan berbagai keunggulan daerah.

Hadirnya gagasan dan tawaran program 'Arus Baru Ekonomi Indonesia' sebagaimana yang diusung oleh Kiai Ma'ruf menjadi sebuah 'oase' bagi politik Indonesia yang belakangan ini kering ide dan program.

Pendekatan Kiai Ma'ruf yang membawa gagasan segar terkait pembangunan ekonomi bisa dikatakan sebagai 'arus baru' dalam politik dengan akal sehat. Ini adalah tradisi yang baik bila diteruskan.

Sebagaimana yang kita pahami, memasuki musim kampanye Pemilu, terma-terma seperti 'rakyat', 'merakyat', dan 'kerakyatan' sering menjadi komoditas. Hampir semua kandidat menjual kata-kata tersebut untuk menunjukkan dirinnya berpihak kepada masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun