Mohon tunggu...
Lely Suryani official
Lely Suryani official Mohon Tunggu... Guru - Guru SD
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya terlahir dengan nama LELY SURYANI. Saat ini saya sebagai guru di SD N 1 Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah, Kode Pos 53475

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengantin Adat Jawa Lebih Anggun dengan Busana Kebaya Landung

5 September 2022   23:39 Diperbarui: 5 September 2022   23:47 2242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengantin Jawa Lebih Anggun Dengan Kebaya Landung

Sudah bukan hal baru jika pengantin adat  Jawa  saat ini banyak memakai busana modifikasi. Baik dari bahan  atau dari modelnya., disesuaikan dengan permintaan pasar. Banyak sekali model - model busana kekinian yang dipakai oleh pengantin Jawa.

Jika ditelisik lebih dalam lagi, bahwa pengantin wanita adat Jawa, busana adatnya adalah kebaya landung ( panjang ). Kebaya model ini, dipakai saat upacara adat Panggih Penganten, Kirab Kanarendran dan upacara adat kasatrian.

Busana untuk Panggih Penganten sampai  Kirab Kanarendran berwarna hitam, biasanya bahan utamanya adalah bahan beludru.Disulam benang warna emas atau manik - manik berwarna emas pula. Hal ini akan mempertegas bahwa pengantin wanita saat ini sedang menyandang gelar Ratu walau hanya sehari.  Disamping itu akan menambah megahnya suasana, karena hiasan  atau pernak - pernik yang serba  berwarna emas. Jika terkena lampu pasti akan memancarkan keanggunan yang luar biasa.

Terasa menghadirkan aura yang bukan main wibawanya sebagai wanita sejati.  Keanggunan yang ditunjang oleh aksesoris yang melekat. Demikian juga dengan  gelung / ukel model bokor mengkurep, juga pepaes dengan warna hitam pekat  akan menambah grengnya suasana.

Rangkaian acara pada kirab Kanarendran Pun terasa lebih hikmat. Acara - acara pada Kirab Kasatriyan ini, diawali dengan Panggih Penganten. Di dalam panggih penganten ini memiliki mata acara balangan gantal, ngidak telur,  Sinduran / medhot lawe wenang.

Sesampainya di pelaminan, Busana adat ini masih terus dipakai untuk acara Tandur Penganten, Timbangan, Kacar - kucur, Sungkeman, Dulang - dulangan, Sebrak Panggang,  Tanggap Wacana hingga Kirab Kanarendran. Pengantin dengan busana kebaya kandungnya tetap menjadi pusat perhatian

Kirab Kanarendran adalah  kirab pengantin dari pelaminan menuju ruang ganti busana. Dengan diiringi suara gamelan yang melancarkan Ketawang Langen Gita Sri Narendra, menambah sakralnya acara.

Berbeda dengan busana Kirab Kanarendran, sewaktu pengantin menjalani kira kasatrian, busana tetap landung, cuma warnanya tidak hitam lagi. Biasanya dipilih warna - warna terang. Hal ini juga mengandung unsur kewibawaan seorang putri keraton yang sedang bercengkrama dengan suami tercinta.

Kebaya landung yang dipakai untuk upacara Kirab Kasatriyan, biasanya lebih ringan dibanding busana yang dipakai untuk Kirab Kanarendran. Sulaman- sulaman benang nya juga kebanyakan warna perak, jadi suasana semakin semarak.

Kirab Kasatriyan itu sendiri adalah kembalinya pengantin ke pelaminan atau ruang tamu dari ruang ganti busana, Tetap diiringi saudara- saudaranya, tentu akan menambah ramanya acara ini. Belum lagi suara gamelan yang mengiringi langkah - langkah manis pengantin. Gending yang biasanya untuk mengiringi upacara adat Kirab Kasatriyan adalah Ketawang Ibu Pertiwi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun