Mohon tunggu...
Leksi  Salukh
Leksi Salukh Mohon Tunggu...

Menulis untuk mencatat Fakta yang terjadi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Kicauan Sri Gunting bagi Suku Dawan TTS

27 Juli 2017   08:58 Diperbarui: 31 Mei 2018   09:47 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Koleksi : http://maininburung.blogspot.co.id

                                                                         

Di Pulau Timor, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, khusus masyarakat, Dawan Amanuban memaknai kicauan Burung Sri Gunting (Kol Sasi), sebagai pemberi kabar bahwa ada perempuan yang hamil disuatu perkampungan. Kicauan burung itu, tidak memastikan hamil diluar nikah atau hamil karena sudah menikah sah, tapi bagi yang hamil luar nikah cepat atau lambat pasti ketahuan. Sedangkan yang hamil, karena sudah menikah akan diketahui secepatnya. Paulus Boiyani Penutur Adat RT, Poli, Desa-Nobi-nobi, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten TTS, menuturkan Kicauan Kol Sasi (Sri Gunting) menandakan ada perempuan yang sementara hamil muda.

Baik itu yang hamil karena sudah menikah sah atau yang hamil diluar nikah. Biasanya yang hamil diluar nikah akan disembunyikan, tapi begitu mendengar kicauan Kol Sasi, masyarakat akan penasaran untuk mencari tahu, tapi bila tidak ketahui dalam waktu singkat akan ketahui dikemudian hari dan semua akan membenarkan kicauan Kol Sasi." Kol Sasi tidak sembarang berkicau, kecuali ada perempuan yang hamil muda yakni  1-4 bulan. Kicauannya membuat masyarakat diperkampungan penasaran dan ingin cari tahu, siapa yang hamil. Dengan melihat dari ciri-ciri semua wanita diperkampungan itu," katanya. 

Bila umur kehamilan lebihd ari empat bula, atau kehamilan itu sudah diketahui masyarakat maka, Kol Sasi dengan sendirinya akan berhenti dan tak terdengar lagi. Uniknya Kicauan Kol Sasi untuk kehamilan perempuan yang nikah tidak membuat penasaran, karena dalam satu atau dua hari sudah diketahui, karena cerita itu akan tersebar dan diakui, tapi yang hamil diluar nikah terkadang sudah hamil tua baru diketahui." Biasanya kicauan kol sasi tidak meleset, karena hanyalah dimusim ada ibu hamil baru terdengar, sebab selama belum ada ibu hamil tidak akan terdengar kicauan Kol Sasi,"ungkapnya. Sampai saat ini memang jumlah populasi Kol Sasi sudha berkurang namun disaat tertentu ada yang hamil pasti Kol Sasi akan muncul dikampung tersebut dan mengeluarkan kicauan diwaktu pagi, siang dan sore hari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun