Mohon tunggu...
lex luthor
lex luthor Mohon Tunggu... mahasiswa

content writer

Selanjutnya

Tutup

Bola

Visi Patrick Kluivert Bersama Timnas Indonesai: Filosofi dan Target Piala Dunia 2026

22 September 2025   09:45 Diperbarui: 22 September 2025   09:45 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patrick Kluivert (foto: visualnusantara.com)

Stadion Gelora Bung Karno sore itu terasa berbeda. Di tribun, puluhan ribu pasang mata menatap rumput hijau dengan harapan baru. Di sisi lapangan, berdiri sosok tinggi besar, dengan nama yang pernah bersinar terang di Barcelona dan timnas Belanda: Patrick Kluivert. Kini, ia bukan lagi sekadar legenda yang dikagumi dari layar kaca, melainkan arsitek baru bagi masa depan sepak bola Indonesia.

Bagi sebagian orang, dilansir dari OLE777, kehadiran Kluivert mungkin masih terasa bagai mimpi. Seorang striker yang pernah menaklukkan Eropa, kini memilih menambatkan visi dan mimpinya untuk Garuda. Namun apa sebenarnya yang ia bawa? Dan seberapa jauh target yang ingin dicapai bersama tim nasional Indonesia?

Sebuah Visi: Menyatukan Filosofi Sepak Bola Indonesia

Dalam sebuah perbincangan eksklusif di podcast The Haye Way, Kluivert mengungkapkan sebuah gagasan sederhana, tetapi revolusioner: menyatukan filosofi sepak bola Indonesia dari level junior hingga senior. Baginya, U-17, U-20, U-23, hingga tim utama tidak boleh berjalan dengan pola masing-masing.

"Semua harus berada dalam satu garis yang pendek," ujarnya mantap.

Bayangkan sebuah orkestra. Jika setiap pemain memainkan nada sesuai keinginannya, musik yang lahir hanyalah kekacauan. Namun bila semua memainkan notasi yang sama, meski instrumen berbeda, harmoni tercipta. Begitulah cara Kluivert melihat sepak bola Indonesia.

Ia tahu bahwa bakat Indonesia melimpah. Dari gang sempit di kampung hingga lapangan berdebu di pelosok desa, selalu ada anak kecil yang berlari mengejar bola dengan semangat tak terkira. Tetapi selama ini, masalah klasik menghantui: gaya bermain yang berbeda, filosofi yang tak seragam, hingga adaptasi panjang saat pemain naik level.

Dengan menyatukan filosofi dari bawah hingga atas, Kluivert percaya waktu adaptasi bisa dipangkas. Seorang pemain U-17 yang menembus tim U-20, atau bahkan langsung ke senior, tidak perlu "belajar ulang" cara main. Ia hanya perlu meningkatkan kualitas, karena pola, bahasa taktik, dan filosofi sudah sama.

Target Jangka Pendek: Menatap Piala Dunia 2026

Meski baru menapakkan kaki di tanah air, Kluivert tidak sekadar bicara jangka panjang. Ia tahu betul, publik sepak bola Indonesia lapar akan prestasi nyata. Maka, target jangka pendek langsung ia tetapkan: mengantarkan Indonesia ke putaran final Piala Dunia 2026.

Mungkin terdengar ambisius, bahkan sebagian menganggap mustahil. Namun mari kita jujur: siapa sangka Indonesia bisa lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia zona Asia? Fakta bahwa Garuda kini berada di babak keempat adalah sejarah baru yang tak pernah terjadi sebelumnya.

Dan di situlah Kluivert melihat peluang. Meski berat, Indonesia masih punya kesempatan emas. Pada Oktober nanti, mereka akan melanjutkan perjuangan di Grup B putaran keempat kualifikasi Asia yang digelar di Arab Saudi. Lawan yang dihadapi tentu tidak mudah. Namun Kluivert percaya, dengan persiapan yang tepat, Garuda bisa memberi kejutan.

Filosofi Permainan: Dari Bola Mati Hingga Kedisiplinan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun