Mohon tunggu...
Kang Chons
Kang Chons Mohon Tunggu... Penulis - Seorang perencana dan penulis

Seorang Perencana, Penulis lepas, Pemerhati masalah lingkungan hidup, sosial - budaya, dan Sumber Daya Alam

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Jali, Sosok Inspiratif Penggerak Ekonomi Lokal di Tengah Pandemik Covid-19

3 Februari 2021   20:55 Diperbarui: 3 Februari 2021   21:23 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Kecamatan Guntur, tepatnya di desa Tlogoweru,  sebagian besar orang terutama masyarakat di wilayah Kabupaten Demak dan sekitarnya mengenal daerah ini sebagai salah satu ikon desa wisata yang ada di Jawa Tengah. Unggulannya yakni penangkaran burung hantu. Konsep desa wisata ini memang bermula dari tangan dingin sang kepala desa yang mampu menarik minat pemilik dana untuk membantu pengembangan desa ini dengan produk unggulan lokal yang ada.

Hantaman pandemik Covid-19, turut menekan kondisi ekonomi masyarakat desa Tlogoweru. Penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Tengah telah secara langsung menurunkan kinerja sektor parawisata, termasuk minat wisatan untuk berkunjung  ke desa wisata yang berada di Selatan Kota Demak ini.

Konon, pertengahan tahun 2016, salah seorang warga berinisiatif untuk membentuk kelembagaan kelompok tujuannya untuk memperkenalkan dan mengembangkan komoditas unggulan lainnya yakni ikan lele. Gayungpun bersambut, inisiatif ini disambut baik oleh pemerintahan desa dengan berjanji untuk memfasilitasi kebutuhan kelompok melalui dana desa.

Adalah Kasnadi, dibalik perjuangan awal membentuk kelompok ini yang belakangan diberinama kelompok Tri Mino. Kasnadi, yang lebih populer di kampungnya dengan nama panggilan bang Jali ini kemudian berinisiatif memfokuskan bidang usaha kelompoknya pada pembuatan pakan ikan. Alasannya saat itu, kegiatan usaha budidaya lele mulai berkembang di Kabupaten Demak dan kendala utama yang dihadapi para pembudidaya ikan yakni biaya pakan yang mahal, hingga banyak pembudidaya ikan yang buntung* (rugi).

Tahun 2017, Jali yang menahkodai kelompok baru seumur jagung ini mencoba mengajukan permohonan bantuan paket mesin pengolah pakan ikan. Alhasil, tahun 2018, kelompoknya menerima bantuan langsung dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yakni berupa mesin penepung bahan baku dan mesin pencetak pellet. Kala itu, memang sejak tahun 2015, KKP tengah gencar mendorong Program Gerakan Pakan Mandiri (Gerpari) di berbagai daerah.

Dalam perjalanannya, diakui Jali, banyak sekali kendalanya, termasuk penguasaan teknologi yang minim dan keterbatasan akses bahan baku menjadi masalah pokok yang mereka hadapi saat awal awal pengembangan pakan mandiri.

Namun berkat kerja keras dan kemauan kuat untuk maju, Jali terus berupaya mencari solusi dengan jalan terus belajar dan mencari jejaring informasi lewat berbagai media. Hingga akhirnya pihak BBPBAP Jepara turun tangan membantu memfasilitasi akses informasi teknologi, dan bahan baku, disamping fasilitasi untuk mengikuti berbagai bimbingan teknis.

"Selama awal pengembangan sekaligus menahkodai kelompok Tri Mino, banyak sekali kendala. Selalu jatuh bangun, bahkan anggota kelompok banyak yang pesimis dan mundur alon alon. Di benak saya, saya bertekad bahwa saya harus berusaha memberikan bukti bahwa usaha ini harus berhasil, terlebih saya ini inisiator untuk menggeluti usaha ini. Saya belajar, bangun jejaring dan tentu dibelakang ini ada sosok pak Kades yang terus support usaha kami agar terus bertahan. Awalnya saya kerjakan semuanya bersama istri dibantu anak sulungh saya", kenang Jali.

*Merk Pakan "Jali Lele" Berhasil Tembus Pasar Hingga ke Luar Demak*

Empat tahun perjalanan kelompok Tri Mino dibawah nahkoda Jali, lambat laun menunjukkan perkembangan pesat. Tahun 2019, Jali berhasil mengembangkan formulasi pakan yang ia ramu sendiri dari bahan baku lokal. Hasilnya sungguh memuaskan dan mendapat respon positif di kalangan pembudidaya.

Testimoni dari banyak pembudidaya lele, sebut saja Setiono yang mengaku pakan produksi kelompok Tri Mino memiliki keunggulan, salah satunya yakni tingkat efisiensi pakan yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun