Bandung, 20 Juni 2025 — Di tengah tuntutan era digital, literasi teknologi menjadi kunci penting dalam membekali generasi muda menghadapi masa depan. Menjawab tantangan ini, Fakultas Teknik Elektro (FTE) Universitas Telkom menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sekolah Hamidah Sampurna (SHS), Kabupaten Bandung, pada 28 Mei 2025.
Mengusung tema “Aplikasi Proximity Beacon Menggunakan Microbit Sebagai Sensor Mobil Anti Tabrakan,” kegiatan ini bertujuan memperkenalkan konsep robotika dan pemrograman berbasis proyek kepada siswa kelas dua SMP. Tak hanya siswa, kegiatan ini juga melibatkan guru dan orang tua, dengan total peserta mencapai 47 orang.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta dibekali materi seputar penggunaan perangkat Microbit, teknologi mini komputer yang dirancang untuk pendidikan, guna menciptakan aplikasi sensor jarak (proximity beacon) yang dapat mencegah tabrakan. Program ini dirancang sebagai sarana pembelajaran praktis dalam bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics), sekaligus menjawab rendahnya minat generasi muda Indonesia dalam bidang tersebut.
Kegiatan diawali dengan sesi inspiratif bertajuk “Menumbuhkan Anak Inovator” oleh Dr. Iwan Iwut Tritoasmoro, yang mengajak peserta untuk membangun pola pikir kreatif dan solutif sejak dini. Setelahnya, peserta mengikuti workshop pemrograman Microbit, demonstrasi produk, hingga pelatihan langsung dalam merancang aplikasi sensor anti tabrakan.
Produk dan modul pelatihan yang digunakan telah didaftarkan sebagai kekayaan intelektual di Telkom University dengan nomor permohonan EC002025068404, dan perangkat microbit yang digunakan dalam pelatihan turut dihibahkan kepada sekolah sebagai alat pembelajaran jangka panjang.
Menurut tim pengabdian dari Telkom University yang terdiri dari dosen dan mahasiswa, program ini menjadi bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
“Melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek, anak-anak tidak hanya belajar teknologi, tapi juga berpikir kritis, memecahkan masalah, dan bekerja sama dalam tim,” ujar Ledya Novamizanti, salah satu dosen pelaksana program.
Ke depan, Telkom University berharap kegiatan serupa dapat menjangkau lebih banyak sekolah dan mengenalkan teknologi lanjutan seperti Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI), guna memperkuat pondasi digital generasi muda Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI