Mohon tunggu...
Politik

Bang Ical dan Pak Agung Bersatu

31 Desember 2015   20:46 Diperbarui: 31 Desember 2015   21:43 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Logo Golkar Sumber: www.koranmadura.com"][/caption]Saya bukan pengamat politik, bukan pemerhati politik. Saya bahkan tidak pernah tertarik dengan politik. Haya saja akhir-akhir ini saya terpaksa, lebih tepatnya dipaksa untuk mau tidak mau tahu sedikit tentang politik. Sebuah proses DIPAKSA>BIASA>BISA>LUAR BIASA ini sepertinya akan membuat saya jadi orang yang sangat tidak sabar. Saya tidak tahu prosesnya akan sampai pada tahap >BISA atau sampai >LUAR BIASA.

Logo ini begitu melekat dalam ingatan saya, saya sangat awam tapi saya tahu itu adalah sesuatu yang "Besar". Bertahun-tahun saya percaya dengan apa yang saya tahu. Sampai akhirnya saya mendengar dan mulai membaca banyak hal tentang apa yang sedang terjadi akhir-akhir ini.

Saya tidak tahu politik, saya bingung dengan apa yang kalian pertahankan, yang kalian perebutkan dan apa yang kalian cita-cita kan. Kalian sudah kehabisan amunisi, kehabisan tenaga dan dalam ambang kehilangan sesuatu yang sangat berarti buat lambang di atas. Saya tidak tahu dan tidak berusaha mencari tahu siapa yang benar siapa yang salah. Saya hanya ingin kalian tunjukkan siapa sebenarnya diantara kalian yang benar-benar seorang "Pemimpin" dan "Ksatria".

 Disamping Ego, Ambisi dan Gengsi, pasti kalian masih punya arif dan bijak. Jangan pertahankan ambisi, ego dan gengsi, gunakanlah sikap arif dan bijaksana kalian. Kalian tidak pernah tahu apa yang kalian dapatkan dari mempertahankan apa yang menurut kalian adalah hal yang benar dan menjadi hak kalian. Banyak orang mencemooh kalian, menganggap kalian bla..bla..bla.., lebih parah lagi mulai mempergunjingkan lambang partai di atas. Partai yang kalian bilang itu dipimpin kalian..tapi sejatinya kelakuan kalianlah yang akan merobohkan pohon beringin itu.

Tahun 2016 nanti, bertemulah kalian, berjabat tangan, berpelukan. Maafkan satu sama lain, berdamailah, bersatulah. Banyak pihak-pihak yang menginginkan kalian hancur, menginginkan Golkar hancur. Bersatulah demi menjaga keutuhan Golkar.

Pak Agung : Jadilah Ksatria, serahkan pimpinan pada Bang Ical. Anda mengalah bukan berarti anda kalah, and mundur bukan berarti hancur. Tunjukkan pada rakyat Indonesia bahwa anda adalah seorang Ksatria. Biarkan Bang Ical yang memimpin, Pak Agung lihat aja apa yang terjadi ke depan. Kalau Bang Ical gagal memimpin, pasti rakyat bisa menilai bahwa ternyata yang seharusnya memimpin adalah Pak Agung.

Bang Ical: Jangan pernah merasa menang, tumakninah dan tetap jaga amanah. Pemimpin akan dimintakan pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Hormati Pak Agung yang dengan Ksatria mempercayakan ini pada anda. Berjalanlah kalian bersama-sama, tanpa dendam.

Bila itu terjadi, kami akan sangat bersuka cita. Duduklah bersama membicarakan kepentingan bangsa dan rakyatnya. Susunlah program menuju 2019. Lakukan hal-hal yang bermanfaat daripada kalian terus menerus berdiri pada posisi kalian dengan segudang ambisi dan ego serta gengsi yang lama-lama malah terlihat -maaf- LEBAI.

Sungguhpun melalui pertarungan kekuasaan ini salah satu diantara kalian menang, apa kalian pernah berpikir yang kalah mau mengambil sikap apa??? mau gabung ke yang menang?? mau gabung ke yang lain?? mau bikin sendiri???. Gak ada gunanya juga kalau ada yang menang ada yang kalah. Sebenarnya semua juga tahu kalian berdua melindungi sebuah kepentingan, masing-masing punya cita-cita sendiri. Kalian bertahan ga berguna, lanjut sampai ada yang kalah juga ga mutu.

Bang Ical dan Pak Agung, sudahilah pertikaian ini. Menang atau kalah tidak akan berarti apa-apa buat Golkar. Tetap yang dirugikan adalah Golkar. Kalian politikus, bisa berunding, bisa bikin deal-deal politik juga. pikirkan keselamatan Golkar. Kalau ini berkepanjangan, bersiaplah Pohon Beringin itu akan menimbulkan "Tunas Baru" yang bisa tumbuh dengan cepat mengalahkan Beringin Induk nya. Saat itulah kalian menelan ludah, kalian tidak dapat apa-apa.

Waspadalah terhadap kekuatan besar yang bisa saja menyiapkan agenda mempercepat kehancuran Pohon Induk dan mempercepat tumbuhnya Tunas Baru. Kalian berdua sibuk berantem sampai kehabisan tenaga, disitulah kekuatan besar muncul, bermanuver dan mengambil alih semua yang kalian pertahankan, semua yang kalian perebutkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun