Mohon tunggu...
Leanika Tanjung
Leanika Tanjung Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

The Lord is my sepherd

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hoaks, Anak Kandung Post Truth

18 Maret 2019   16:07 Diperbarui: 18 Maret 2019   16:24 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Orang tidak lagi menggunakan istilah kebohongan, tapi bermain di balik payung semantik "kebenaran alternatif" dan "hoax". Dan, menjelang pilkada, tapi sangat lebih terasa menjelang pilpres, kondisi ini dimanfaatkan untuk tujuan politik. Merekayasa agar prasangka negatif kelompok-kelompok diintensifkan melalui manipulasi emosi.

Anda berada di mana? Seorang yang menjadi pelaku Post-Truth, atau korban, atau menjadi keduanya. Setelah membaca uraian singkat ini, tulisan Romo Moko lebih panjang tapi saya ambil bagian ini saja dulu, Anda pelaku Post-Truth apakah akan meneruskannya atau merenungkan apa yang Anda lakukan.

Di era sekarang ini, anda mungkin saja mendapatkan apa yang anda inginkan secara politik, tapi ingat anda bertanggung jawab karena menciptakan masyarakat emosional, reaktif, dan mudah tersinggung. Ini yang yang disampaikan Tommy F Awuy, pembicara lainnya dalam seminar tersebut. Tommy adalah Dosen di Departemen Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun