Mama, begitu aku memanggilnya. Seorang wanita yang tidak pernah mengatakan kata 'cinta' kepadaku sejak aku kecil hingga kini aku berusia 28 tahun dan telah menikah. Seorang wanita yang tidak pernah mengatakan 'rindu' kepadaku namun ia selalu menanyakan kapan aku pulang saat aku tinggal jauh dari rumah ketika kuliah di kota sebelah.
Mama, suatu kali di siang hari terik seorang penjaja selimut lewat di depan rumah. Hari itu, tidak biasanya Mama meminta penjaja keliling mampir ke rumah. Aku yang sedang libur kuliah dan pulang ke rumah di hari Minggu itu tak menduga, Mama memanggilku mendekat dan menyampaikan padaku bahwa ia membelikan sebuah selimut bergambar hello kitty kesukaanku.
"Ini nah, Mia suka kan.." ucapnya.
Aku tersipu bahagia.
Ya, begitulah Mama. Ia tak pernah mengucapkan kata 'cinta' namun di setiap tindakannya tak pernah satu pun yang tidak disertai cinta. Setiap minggu ia menanyakan kabar kepulanganku. Setiap minggu ia menanyakan apakah uang yang diberikan Papa untukku masih cukup. Setiap minggu pula, di setiap momen kepulanganku Mama akan memasak spesial makanan kesukaanku. Dan masih banyak lagi sikap cinta yang ia selimutkan padaku. Lebih banyak dan lebih luas dari sebuah selimut yang ia belikan untukku. Selimut cinta yang ia hadiahkan untukku di setiap waktu. #hadiahdariibu tak akan pernah lekang oleh waktu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI