Mohon tunggu...
Kosmas Lawa Bagho
Kosmas Lawa Bagho Mohon Tunggu... Auditor - Wiraswasta

Hidup untuk berbagi dan rela untuk tidak diperhitungkan, menulis apa yang dialami, dilihat sesuai fakta dan data secara jujur berdasarkan kata hati nurani.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Timnas Kalah Lantaran Tidak Mau Belajar

11 Desember 2019   10:57 Diperbarui: 11 Desember 2019   11:09 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Antiklmaks. Itulah perasaan penulis setelah menyaksikan pertandingan final sepak bola Sea Games Philipina antara Timnas kita dengan Timnas Vietnam. Berbagai janji yang mau disuguhkan ternyata tidak berjalan secara optimal. Timnas kita kalah telak 3-0 dari Timnas Vietnam.

Kekalahan Timnas kita sudah terlihat dalam tanda-tanda ketika Evan Dimas dibopong keluar lapanan pada menit ke-28. Perjalanan Timnas kita pincang di lapangan tengah. Serangan dan aliran bola tidak lagi seganas apa yang diperlihatkan 5 menit awal.

Permainan 5 menit memberikan antusiasme tinggi bahwa Timnas bisa meraih kemenangan dan bisa meraih emas sepak bola pada Sea Games kali ini. Hal ini jelas terlihat ketika aliran bola terus menghujami barisan pertahanan lawan. Lawan pun dibuat kalang kabut. Sang kiper lawan pun dibuat pontang panting. Detak jantung kiper dan bek lawan pasti berdenyut tak beraturan.

Namun hal itu tidak terjadi selama 90 menit.

Bahkan kemudian Timnas kita hanya memainkan bola di daerah pertahanan sendiri. Hukumannya juga jelas. Bola mati menjadi ancaman sangat serius bagi Timnas kita.

Tiga kali sepak bola mati, tiga kali juga menjadi gol. Gol-gol yang dihasilkan Timnas Vietnam lebih dikarenakan Timnas kita tidak mau belajar bagaimana menghadapi sepak bola mati Timnas Vietnam. Kita tidak benar-benar memahami permainan Vietnam yang sangat unggul dalam melakukan heading bola-bola yang dilakukan secara terukur.

Heading pemain Vietnam memang harus diakui secara jujur bahwa setingkat lebih berbahaya di atas Timnas kita. Lantaran kelemahan inilah, sehingga kita gagal meraih emas.

Tidak apalah, kita terus berjuang dan teruslah belajar. Masih banyak permainan di depannya. Apalagi kita dipercayakan sebagai tuan rumah Piala Dunai Sepak Bola U-20. Kita mesti benar-benar belajar apalagi yang datang nanti tim-tim dari Eropa yang kualitas lebih tinggi dari Timnas kita dan Timnas Vietnam.

Bravo Timnas Garuda Muda. Masih ada kesempatan untuk meraih juara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun