Mohon tunggu...
Kosmas Lawa Bagho
Kosmas Lawa Bagho Mohon Tunggu... Auditor - Wiraswasta

Hidup untuk berbagi dan rela untuk tidak diperhitungkan, menulis apa yang dialami, dilihat sesuai fakta dan data secara jujur berdasarkan kata hati nurani.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tim-tim Besar Kalah Babak Akhir Penyisihan Group Liga Champions

13 Desember 2018   12:59 Diperbarui: 13 Desember 2018   13:13 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Fenomena  apa yang terjadi dengan babak penyisihan group bagi tim-tim papan atas Liga Champions. Tidak tanggung-tanggung. Tim UCL sekelas Juventus, Real Madrid, MU kalah pada babak akhir penyisihan group meski mereka sudah lolos ke babak knock-out bahkan tim Inter Milan dan Napoli harus tersungkur dan tidak bisa melanjutkan kompetisi ke babak berikutnya.

Penulis juga tidak tahu, entah mengapa? Namun inilah tanda-tanda alam agar para pelatih dan pemain serta seluruh komponen yang bertanggungjawab bagi kemenangan tim atau klub hendaknya mawas diri. Kekalahan kecil maupun telak dari lawan tanding menjadi 'alarm' bagi para penanggungjawab. Konsentrasi dan kesungguhan harus tetap ditonjolkan untuk memudahkan jalan menuju kemenangan.

Tanda-tanda alam bahwa tidak ada tim yang memiliki garansi 100% meraih kemenangan di lapangan sebelum permainan benar-benar terjadi dan benar-benar berakhir. Semuanya masih bisa terjadi. Pengamatan sehebat apa pun, tidak ada maknanya apalagi tim belum benar-benar menunjukkan kualitas permainan di lapangan hijau agar bisa meenangkan permainan.

Siapa sangka, tim sekelas Juve dengan segudang pemain yang berpengalaman didukung dengan nama besar di jagad sepak bola apalagi pernah meraih kemanangan 3-0 pada pertandingan pertama, toh bisa kalah dengan Young Boys 1-2. Kekalahan ini memang bukan akhir bagi Juventus namun menjadi simpton bahwa ternyata Juventus bisa dikalahkan. Apalagi di UCL tahun ini mereka sudah mengalami kekalahan 2 kali; pertama dengan MU dikandang sendiri 0-1 serta kedua dengan Young Boys dikandang Young Boys.

Apa pun alasannya. Kekalahan itu memang menyakitkan. Apalagi kekalahan dialami tim-tim hebat terhadap tim yang selevel lebih rendah. Memang patutu diakui bahwa semua tim yang berkompetisi pada UCL tidak ada yang lemah. Namun kualitasnya ada peringkatnya.

Penulis berharap bahwa tim-tim besar bisa belajar banyak pada kekalahan yang mereka alami terutama Juventus yang diharapkan bisa mewujudkan impian besar selama ini agar bisa meraih kampium, meraih juara UCL bersama sang mega bintang UCL Cristiano Ronaldo. Cristiano Ronaldo memang menjadi langganan kampium UCL pada dua klub berbeda sebelumnya dan paling banyak di Real Madrid namun tidak secara otomatis, beliau juga mendapatkannya di Juventus saat ini.

Belum lagi kualitas tim-tim yang berlaga sudah hampir merata dan kekuatanya para pemainnya juga seimbang sehingga tidaklah mudah bagi Juventus dan Ronaldo bisa melenggang mulus sampai final dan meraih juara. Namun tidak berarti tidak ada peluang sama sekali. Justru melalui dua kekalahan pada babak penyisihan group dan Ronaldo baru mencetak sebiji gol seharusnya menjadi motivasi tambahan bagi Juventus terutama Cristiano Ronaldo untuk menunjukkan kepada publik sepak bola dunia bahwa ia benar-benar belum habis masa jayanya pada usia 33 tahun.

Kiprah dan kecerdikan dalam mengolah bola sangat ditunggu pada babak knock-out nanti, apabila mereka mampu melewatinya, penulis memiliki keyakinan bahwa kali ini saatnya bagi Juventus bersama Cristiano Ronaldo menaiki singgah sana juara UCL yang sudah beberapa kali gagal diraihnya justru pada saat final. Semuanya dikalahkan Barcalona dan Real Madrid.

Kali ini, Juventus harus menebus dosa masa lalunya agar bisa mengalahkan tim mana pun termasuk Barcalona dan Real Madrid yang senantiasa menjadi penghalang utama baginya melangkah ke tangga juara.

Cristiano, kamu pasti bisa. Juve, kami tunggu di final dan tangga juara.

Salam dari Ende-Flores ke Turin, Italia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun