Mohon tunggu...
Kosmas Lawa Bagho
Kosmas Lawa Bagho Mohon Tunggu... Auditor - Wiraswasta

Hidup untuk berbagi dan rela untuk tidak diperhitungkan, menulis apa yang dialami, dilihat sesuai fakta dan data secara jujur berdasarkan kata hati nurani.

Selanjutnya

Tutup

Money

Koperasi Kredit, Jangan Bodohi Masyarakat

14 Maret 2018   13:16 Diperbarui: 14 Maret 2018   13:44 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

"Koperasi Kredit, Jangan Bodohi Masyarakat. Saya trauma dengan  koperasi kredit". Ungkapan spontan dan menantang serta menentang  kehadiran koperasi kredit di salah satu daerah di Ende, Flores, NTT itu  diungkapkan oleh Bapak Firmus Kana kepada para fungsionaris saat awal  memperkenalkan Koperasi Kredit Serviam Ende di wilayahnya dan secara  kebetulan acara itu dilakukan di rumahnya.

Para fungsionaris pun sontak kaget dan sepertinya tidak siap menerima  ungkapan peserta pertemuan yang langsung "to the point" dan cukup transparan menelanjangi kiprah koperasi kredit atau pun lembaga keuangan  apa pun yang acapkali menipu masyarakat dalam artian setelah mengumpulkan berbagai uang masyarakat lalu tidak dikelola dengan baik  sehingga organisasi bersangkutan bangkrut. Ada juga yang datang ke daerah-daerah terpencil mempengaruhi atau menawarkan berbagai produk  investasi yang seolah menjanjikan masa depan yang luar biasa kepada masyarakat setempat lalu uang itu dibawa kabur, tak tahu rimbanya.

Bapak Firmus Kana cukup tepat dan pada momen yang pas untuk  mengungkapkan kegelisahan hatinya mewakili kegelisahan seluruh  masyarakat yang dalam segala keterbatasan mereka lalu mereka inign  keluar dari litani kemiskinan melalui inivestasi sedikit demi sedikit  melalui berbagai lembaga keuangan termasuk koperasi kredit.

Kata kunci Bapak Firmus Kana adalah "Koperasi Kredit, Jangan Bodohi  Masyarakat. Saya trauma dengan koperasi kredit termasuk Koperasi Kredit Serviam". Buku "Koperasi Kredit, Jalan Menuju Sukses" halaman 314.

Lebih lanjut Firmus Kana menegaskan kepada tim sosialisasi Koperasi  Kredit Serviam, "Pengalaman masa lalu membuat saya trauma. Siapa pun  tidak lagi membodohi masyarakat Mukusaki. Saya ingin tidak ada lagi  koperasi atau lembaga keuangan apa pun menipu masyarakat". Ibid. hal.  314.

Kejadian atau pengalaman itu, fungsionaris Koperasi Kredit Serviam alami  pada tanggal 07 Juni 2014. Namun awalnya yang pahir menggetirkan, Koperasi Kredit Serviam Ende menuai berkah. Bapak Firmus Kana yang getol  menolak mentah-mentah kehadiran Koperasi Kredit Serviam Ende yang saat  itu pertemuan perdana di rumahnya, menuai berkah berlimpah.

"Saya seperti Thomas, yang tidak percaya namun akhirnya percaya dan  menjadi penjala manusia" ujar tegas ketika tim kreatif penulisan buku  kenangan PERAK Pelayanan menemuinya lagi tanggal 21 Januari 2018.

Dalam wawancara singkat itu dan ditulis dalam cerita sukses anggota  bersama Koperasi Kredit Serviam Ende dalam bentuk "feature" dengan judul  "Berawal Keraguan, Berakhir Kesaksian" ditulis oleh manajer Koperasi  Kredit Serviam, Bapak Lambertus Liki Mare.

Bapak Firmus Kana berawal dengan penolakan akhirnya ia pun bersaksi  bahwa Koperasi Kredit Serviam memberikan banyak nilai tambah bagi  kehidupan pribadinya. Ia pun berinisiatif menjadi motivator mengabarkan  kabar suka cita kepada semua orang di wilayahnya menjadi anggota. Sudah  100 lebih anggota berasal dari pewartaannya.

Kisah lebih lanjut Bapak Firmus Kana dan lainnya, bisa baca pada buku  kami "Koperasi Kredit, Jalan Menuju Sukses". Anggota bisa mendapatkan dengan ganti ongkos cetak Rp50.000 sementara di luar anggota Rp75.000  per buah diluar ongkos kirim dari Ende, Flores, NTT. Bisa kontak email kopditserviamende17@gmail.com

Buku tersebut bisa juga didapatkan di Puskopdit Flores Mandiri, Jalan  Melati No. 1 Ende, Flores, NTT; email www.pusfloresmandiri@gmail.com.

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun