SEMARANG - Saat ini masyarakat sudah kembali beraktivitas “new normal” meski pandemi Covid 19 belum usai. Namun dalam bidang pendidikan, pemerintah daerah meliburkan sekolah untuk mengantisipasi penyebaran Covid 19, sehingga pembelajaran di sekolah yang biasanya bertatap muka secara langsung diganti dengan pembelajaran melalui daring atau online. Selain itu guna mencegah penularan Covid 19, setiap orang diwajibkan untuk selalu menjaga kebersihan dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Pada saat dimulainya pelaksanaan pembelajaran melalui daring, banyak keluhan dari anak - anak karena kurang paham terhadap pembelajaraan secara daring dan banyaknya tugas sekolah yang diberikan. Banyak pula guru yang memberikan tugas dengan mengerjakan tugas melalui Microsoft Word dan Microsoft Excel. Namun, kendalanya adalah pada sarana prasarana, akibatnya anak kesulitan dalam mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya.
Untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut, mahasiswi Undip yang sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah RT 09 RW 10 Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Kota Semarang memberikan pelatihan mengenai dasar - dasar Microsoft Word dan Microsoft Excel serta manfaat penggunaan media internet pada hari Rabu, 29 Juli 2020 pukul 16.00 WIB bersama anak - anak di TPQ Nurul Islam sehingga dapat membantu anak dalam mempelajari teknologi dan menyelesaikan tugas menggunakan komputer.
Program pelatihan ini berjalan dengan baik karena tersedianya fasilitas seperti laptop dan LCD proyektor sehingga dapat menunjang proses pembelajaran dan anak - anak diminta untuk mengikuti setiap langkah yang diajarkan melalui LCD. Disediakan juga alat cuci tangan otomatis sebagai sarana untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19 dengan hidup bersih dan rajin mencuci tangan saat sebelum dan sesudah beraktivitas. Karena sering terjadi dengan cepat penularan Covid 19 melalui kontak pada tangan. Seseorang bisa saja tanpa sengaja memindahkan virus yang menular melalui dahak tersebut dari tangan ke wajah.
Alat cuci tangan otomatis ini bekerja dengan menggunakan sensor, sehingga dalam penggunaannya tanpa disentuh atau touchless untuk menekan penyebaran virus. Ketika seseorang akan mencuci tangan maka aliran air dan aliran sabun tersebut akan mengalir otomatis saat posisi tangan didekatkan dengan kran.
Upaya yang dilakukan dengan program kegiatan pelatihan ini mendapat tanggapan positif dari anak - anak dan masyarakat sekitar. Diharapkan pula bahwa program kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk anak - anak dalam memperoleh pengetahuan teknologi dan manfaatnya dapat berkelanjutan serta dapat membiasakan diri hidup bersih dengan rajin mencuci tangan.
Penulis : Laurensia Divina Dewi Fortuna
