Mohon tunggu...
Laurencia Livia
Laurencia Livia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas AtmaJaya Yogyakarta

Hai! Terimakasih sudah membaca!✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Covid-19 Bikin Sekarat tapi Sehat

24 Maret 2021   16:10 Diperbarui: 24 Maret 2021   16:19 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hidupnya, manusia tidak akan lepas dari 'perubahan'. Suka tidak suka, mau tidak mau manusia akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Tidak akan terbayang jika tahun 2020 akan menjadi tahun yang sangat menyulitkan bagi seluruh orang di dunia. Virus Corona. Yap! Covid-19 yang hingga saat ini masih ada membuat masyarakat di seluruh dunia mengalami perubahan yang sangat besar dalam hidupnya. 

Covid-19 yang sudah berumur satu tahun itu sungguh sangat meresahkan masyarakat. Pasalnya, masyarakat menjadi lebih parno terhadap sebuah penyakit yang belum tentu itu adalah Covid-19. Virus yang dengan sangat amat mudahnya menyebar itu tidak selamanya membawa dampak buruk bagi masyarakat. 

Sebelum Covid-10 muncul, masyarakat hidup dengan damai tanpa ada rasa takut yang berlebihan terhadap sebuah virus. Masyarakat lebih leluasa menjalani kehidupannya seperti pergi bekerja setiap hari, berwisata, melakukan bisnis trip, mengunjungi sanak saudara yang berada di kota lain atau bahkan di luar negeri sekalipun. Masyarakat tidak ragu untuk melakukan perjalanan seperti itu. 

Sekarang, setelah Covid-19 melanda seluruh dunia, perubahan besar terjadi juga di seluruh dunia. Segala aspek kehidupan terkena dampak dari adanya Covid-19. Dimulai dari sektor perekonomian yang mengalami perubahan sangat besar hingga sektor terkecil yaitu gaya hidup masyarakat. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa Covid-19 sangat mempengaruhi perekonomian seluruh dunia. Selama hampir satu tahun, masyarakat mengalami kesulitan ekonomi yang cukup besar. Banyak karyawan yang mengalami PHK, banyak UMKM yang gulung tikar, banyak perusahaan yang mengalami kerugian yang cukup besar, dan masih banyak lainnya. 

Selain perekonomian, Covid-19 juga membawa banyak kebijakan-kebijakan baru yang muncul di masyarakat. Salah satunya yaitu kebijakan PSBB dan stay at home. Kebijakan-kebijakan tersebut membawa perubahan yang cukup besar dalam kehidupan bermasyarakat. Ruang gerak masyarakat sangat dibatasi dan gaya hidup pun berubah 180 derajat. Yang mulanya masyarakat hanya menggunakan masker ketika ia merasa tidak enak badan, sekarang menggunakan masker adalah sebuah kewajiban jika bepergian keluar rumah. Menjaga jarak dan mencuci tangan yang juga sepaket dengan penggunaan masker kini menjadi suatu hal yang sangat penting bagi masyarakat. Karena demikian, masyarakat menjadi lebih was-was atau takut terkena virus corona tiap kali bepergian ke luar rumah. 

Masyarakat Indonesia yang identik dengan gotong royong, semenjak adanya virus corona masyarakat menjadi lebih 'individual' karena  kebijakan yang mengharuskan masyarakat untuk saling menjaga jarak satu sama lain. Selain itu, kebijakan PSBB dan stay at home membuat masyakarat menjadi jenuh yang pada akhirnya membuat masyarakat menjadi gemar untuk berbelanja online. Banyak online shop yang bermunculan dan mudahnya suatu hal menjadi viral di masyarakat. 

Namun, disamping semua dampak buruk dari Covid-19 pasti selalu ada hal positif yang bisa kita rasakan. Salah satunya yaitu seluruh masyarakat dunia menjadi lebih concern terhadap kesehatan mereka. 

Jika sebelumnya kita tidak terlalu peduli dengan pola makan yang sehat, berolahraga, dan menjaga kebersihan, maka dengan adanya pandemi Covid-19 ini membuat kita menjadi sangat peduli terhadap hal-hal tersebut. Bahkan ada beberapa orang yang rutin ke rumah sakit untuk melakukan check up atau suntik vitamin supaya tubuh tetap terjaga. 

Sama halnya dengan olahraga dimana olahraga menjadi suatu hal yang sangat penting dan akhirnya digemari banyak orang. Bersepda misalnya, yang hingga saat ini bidang olahraga tersebut masih sangat ramai di kalangan masyarakat. 

Tidak hanya bersepeda, banyak masyarakat yang melakukan olahraga di rumah, mengingat tempat gym masih ditutup, yaitu seperti melihat tutorial di youtube atau melakukan privat olahraga di rumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun