Saya mencoba memahami kasus kecelakaan Dul, anak ahmad dhani dari sisi politik. Sudah banyak tulisan tentang ini, namun saya mencoba dari sisi politik rumah tangga. Sebagaimana diketahui bahwa Ahmad Dhani sudah bercerai dengan Maia. Perceraian itu tentu saja mengakibatkan perebutan hak asuh terhadap anak-anaknya, Dul, El dan Al
Ketika anak masih kecil, tentu saja hak asuh ada pada ibunya. Namun setelah usia tertentu anak bisa memilih ikut ibu atau bapaknya. Tentu saja terpilih oleh anak akan menimbulkan akibat tercitrakan sebagai pihak baik sedangkan yang tidak dipilih akan dicitrakan pihak yang buruk. Pilihan anak akan menjadi preferensi bagi publik untuk menilai siapakah yang bersalah, buruk, tidak becus dsb. Karena itu tentu saja bagi pihak ibu maupun bapak, pilihan anak menjadi pertaruhan yang sangat penting. Tidak hanya sekedar bisa berkumpul dengan anak tetapi juga citra, gengsi dan tentu saja karir. Karena pada kenyataannya mereka berdua (AD dan Maia) adalah sama2 selebriti.
Sebagai sebuah pertaruhan besar maka mereka akan mengerahkan semua sumberdaya yang dimiliki untuk mendapatkan kepercayaan dari anak2. Hal ini mirip dengan money politic yang dilakukan oleh partai atau calon pejabat public (presiden, gubernur, Bupati/Walikota, DPR/D, DPD dsb).
Karena itu dalam sudut pandang ini, pertarungan politik ditingkat rumah tangga antara Maia vs Ahmad Dhani akan melahirkan suap kepada anak. Dan kita tahu semua, bahwa suap Dhani ternyata luar biasa !
Dalam opini saya, pertarungan gengsi yang tidak memikirkan anak itu sudah membuahkan hasil sebagaimana yang bisa kita baca. Karena itu kesalahan semacam itu tidak lepas dari kesalahan bahkan desain orang tuanya. Alangkah baiknya kesalahan semacam ini juga dikenakan kepada Ahmad Dhani.